Wah, pastinya saya menyambut gembira tawaran dari ayah saya. Akhirnya saya bisa menyimak  dan mendapatan informasi terbaru dari Bobo. Ada kurir yang selalu mengantar majalah dan sangat saya nanti kehadirannya.
 Walaupun saya sudah berlangganan, rasanya masih saja haus untuk membaca majalah Bobo. Majalah Bobo itu saya jilid  dan saya baca kembali saat liburan tiba.Â
Kebetulan saya memiliki teman yang memiliki kakak dan juga suka mengoleksi majalah Bobo. Wah, senang sekali saat mendapat pinjaman Bobo dari teman. Kertasnya berbeda dengan yang saya punya. Lebih coklat dibandingkan Bobo milik saya.Â
Selain berlangganan dan pinjam, saya bisa mendapatkan majalah Bobo dengan cara menyewa. Dahulu ada tempat yang menyewakan buku. Seperti halnya perpustakaan, ada waktu pinjam dan kembali.Â
Ada sanksi berupa denda jika terlambat mengembalikan, rusak, atau hilang. Pastinya harga sewa lebih murah dibandingkan dengan harga beli.Â
Bedanya, jika sewa tidak dapat memiliki dan hanya sebagai pembaca saja. Jika membeli, ada kepuasan tersendiri dan kadang-kadang ada bonus yang dapat dimiliki.Â
Memang Bobo menjadi majalah idola sejak masih kecil. Sekarang pun saya masih sangat menyukai. Memang majalah yang satu ini lintas generasi dan berkesan di hati.Â
Karakter yang disajikan memberikan pendidikan nilai-nilai moral melalui cerita yang dibawakan. Kehadiran cergam yang sarat nilai moral sangat mempermudah menanamkan karakter anak sejak dini melalui bacaan.Â
Untuk anak-anak, pasti gambar menjadi daya tarik pertama. Jika anak sudah tertarik, pasti akan berusaha mencari dan tanpa sadar tertanam nilai moral melalui bacaan.
Sesuai dengan moto Bobo "Teman Bermain dan Belajar", memang tepat dan patut dipertahankan.Â
Ada artikel-artikel yang menunjang bagi anak-anak untuk menambah pengetahuan, misalnya pada Bobo edisi 19 yang terbit pada 13 Agustus 2020 tentang Masakan Khas Indonesia. Ada pula materi yang berkaitan dengan Sains dan dapat menunjang pengetahuan anak tentang alam semesta.Â