Kecanggihan teknologi dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia. Sayangnya ada segelintir orang yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk hal-hal yang tidak terpuji. Misalnya saja dengan adanya penggalangan donasi online.
Sebagai makhluk sosial, manusia hidup berdampingan dengan orang lain. Saling membantu jika diperlukan. Kecanggihan teknologi memampukan kita membantu orang dengan jangkauan yang lebih jauh. Selain itu, penggalangan donasi online dapat mempercepat bantuan tiba di tangan yang membutuhkan.
Ada enam hal yang perlu dicermati dalam berdonasi online agar tidak tertipu:
1. Salurkan Pada Lembaga yang Sudah Dikenal
Tidak dapat dipungkiri bahwa melakukan donasi memberikan kelegaan hati. Ada rasa bahagia karena dapat membantu sesama. Biasanya hal ini akan lebih mudah dilakukan jika telah mengenal lembaga yang menangani. Berdonasi secara online berkaitan dengan sebuah kepercayaan.
Kenali dahulu lembaga yang menjadi saluran donasi agar tidak mengalami rasa kecewa. Memiliki rekan atau kerabat yang berada di lembaga penyalur donasi dapat menjadi salah satu referensi. Andaikan tidak memiliki, kita bisa melakukan pengecekan melalui Google. Apakah lembaga tersebut memiliki alamat dan website yang jelas?
2. Jangan Mudah Percaya Cerita yang Dihadirkan
Empati dan simpati seringkali disalahgunakan dalam membuat penggalangan dana. Kehadiran cerita yang menggungah emosi pembaca, menjadi salah satu bagian dalam penggalangan dana. Sayangnya hal ini kadangkala disalahgunakan oleh sebagian orang yang tidak bertanggungjawab. Dengan latar belakang sakit, kecelakaan, operasi, dll.
Kenali betul narasi yang dihadirkan dengan mengecek kebenaran orang yang dihadirkan dalam cerita. Jangan sampai sikap dermawan disalahgunakan dan akhirnya kita menjadi korban penipuan.
3. Cek Rekening
Melakukan pengecekan rekening penyaluran dana membantu untuk memastikan kebenaran donasi online. Melalui situs CekRekening.id, terdapat dua fitur utama, yaitu pelaporan dan periksa rekening. Melalui situs ini, kita bisa melakukan pengecekan apakah nomor yang tertera bermasalah (terindikasi tindak pidana) atau tidak.
4. Minta Data Terbaru Penggalangan Donasi
Pembaharuan data untuk penggalangan donasi penting dilakukan. Para dermawan juga sebaiknya tidak segan untuk menanyakan terkait perkembangan dana. Pembaharuan data bisa berupa foto, video, atau laporan pemberian donasi. Dari sini kita bisa melihat, apakah penggalangan donasi benar atau tidak
5. Melakukan Pengecekan Media Sosial
Saat ini, telah banyak penggalangan dana melalui media sosial, seperti Facebook atau Instagram. Bisa atas nama pribadi, bisa juga atas nama lembaga. Untuk mengenali kebenaran penggalangan dana dari media sosial, salah satu cara dengan melakukan pengecekan profil. Jika sebuah akun hanya memiliki beberapa unggahan, tetapi memiliki banyak pertemananan, perlu diwaspadai. Secara normal, sebuah akun memerlukan waktu untuk berkembang dan dapat diikuti banyak orang.
6. Pastikan situs Donasi Aman
Niat membantu bisa menjadi batu sandungan jika tidak berhati-hati. Memeriksa situs dan keamanan yang menyediakan fasilitas donasi online adalah suatu keharusan. Bisa saja hal tersebut mengandung spyware atau sejenisnya. Data-data pribadi seperti nomor rekening dapat diketahui dengan mudah.
Cara mengetahui situs yang aman antara lain:
- Dengan melihat adanya gembok hijau (green padlock) pada kontak url browser.
Ikon tersebut akan muncul pada situs-situs yang aman untuk dikunjungi.
- Menjalankan pemindaian virus
Pemindaian virus dapat dilakukan misalnya melalui virustotal.com atau phishtank.com.
- Mencari informasi tentang domain
Informasi tentang nama, tempat, dan usia domain dapat diperoleh misalnya pada transparencyreport.google.com
Pencarian informasi domain dapat pula dilakukan melalui whois.domaintools.com
Berdonasi online tidak ada salahnya bukan? Akan tetapi, perlu hati-hati agar tidak merugi. Dengan memperhatikan enam hal tersebut, kiranya niat baik berdonasi tetap dapat terlaksana dan makin banyak orang yang terbantu melalui penggalangan donasi online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H