Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Empat Alasan Membangunkan Sahur Berkeliling

1 Mei 2021   16:11 Diperbarui: 1 Mei 2021   16:13 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangunkan sahur dengan musik di perumahan (dokpri)

"Sahur... Sahur." Teringat dengan jelas memori masa kecil dengan kalimat yang diserukan oleh sekelompok orang sambil memukul kentongan. Saya pun suka ikut berjoget jika mendengarkan itu. Sesuatu yang khas dan hanya ada di bulan Ramadan. Sayangnya sekarang saya sudah tidak dapat menjumpai hal yang sama.

Saat ini memang masih ada orang yang berkeliling di kompleks perumahan saya untuk membangunkan sahur. Akan tetapi, caranya sudah berbeda.  Mungkin ini pengaruh perkembangan zaman atau perbedaan tempat. Saya dilahirkan di kota Rembang yang identik dengan kesenian "Thong-Thong Lek" dan sekarang tinggal di Bekasi yang dekat dengan ibu kota.

Baca juga: 

Beberapa daerah di Indonesia masih ada tradisi untuk membangunkan orang sahur sambil berkeliling. Berikut ini merupakan beberapa contoh tradisi yang ada di berbagai daerah:

  • Komprekan (Ngomprek) di daerah Majalengka
  • Bagarakan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
  • Ngarak Beduk (Beduk Saur) di Jakarta
  • Obrok Burok di Cirebon

Tradisi membangunkan orang sahur sambil berkeliling pada dasarnya bertujuan baik karena mencegah orang (ibu-ibu khususnya) agar tidak terlambat menyiapkan sahur. Tradisi ini menggunakan alat yang berbeda-beda pada setiap daerah. Ada yang menggunakan kentongan, perlengkapan sederhana seperti panci dan galon air, dan ada juga yang menggunakan musik sambil berkeliling.

Terlepas dari pro dan kontra mengganggu atau tidak cara membangunkan sahur dengan berteriak malam hari, semua kembali kepada cara membangunkan dan sudut pandang. Ada empat alasan perlunya membangunkan sahur dengan berkeliling:

1. Tradisi Indonesia

Membangunkan orang untuk sahur sebenarnya tidak hanya ada di Indonesia. Di negara seperti Turki, India, Maroko, dan Albania juga terdapat tradisi ini. Di Turki, orang membangunkan sahur dengan menabuh drum. Di India ada seheriwalas yang berkeliling pada pukul 02.30 pagi. Mereka menyenandungkan nama Allah dan para nabi sambil mengetuk pintu atau dinding rumah penduduk. Di Maroko, ada nafar yang memainkan musik sambil berkeliling dengan memakai pakaian tradisional gandora, sandal, dan topi. Di Albania, warga akan turun ke jalan sambil memainkan lodra.

Adanya tradisi menjadi kekayaan bangsa yang patut dipertahankan. Apa yang masih baik di masa lalu dapat diadaptasi di zaman yang sudah modern dengan tetap mengutamakan sikap toleransi. Terlebih lagi jika melihat keragaman cara membangunkan sahur yang ada di Indonesia, sangat disayangkan jika hal ini tidak dipertahankan.

2. Mendapatkan Pahala Berlimpah

Sahur merupakan ibadah sunah di bulan Ramadan. Dengan sahur, ada keberkahan yang diperoleh. Demikian pula halnya bagi orang yang membangunkan sahur, karena pada  dasarnya setiap orang ingin mendapatkan pahala yang berlimpah. Kegiatan membangunkan sahur yang dilakukan dengan ikhlas sebagai salah satu cara mendapatkan keberkahan Ramadan. Kegiatan ini memberikan manfaat agar orang yang berpuasa tidak terlambat sahur dan dapat meraih kesempurnaan puasa.

3. Memupuk Kerja Sama 

Indonesia terkenal dengan budaya gotong royongnya. Tradisi membangunkan sahur yang ada di tiap daerah ternyata tidak hanya dilakukan oleh satu orang. Ada beberapa orang yang berkeliling bersama untuk membangunkan sahur.

Di masa pandemi ini, kegiatan berkumpul memiliki batasan. Berkeliling membangunkan sahur tetap dapat dilakukan dengan tetap mematuhi prokes. Seperti yang dilakukan di kompleks perumahan saya, ada dua orang yang berputar dengan memutar musik yang tidak membuat orang terkejut.

Membangunkan sahur dengan musik di perumahan (dokpri)
Membangunkan sahur dengan musik di perumahan (dokpri)

4. Membantu Orang Lain 

Di zaman yang sudah modern dan teknologi sudah canggih, alarm pada gawai dapat dimanfaatkan. Akan tetapi, ternyata tidak semua orang dapat langsung bangun ketika alarm telah berbunyi. Ada pula yang membuka mata, mematikan alarm, tetapi tidur kembali. Untuk sebagian orang yang bekerja hingga larut, suara alarm bisa saja tidak terdengar. Dengan adanya orang yang mambangunkan sahur berkeliling, menjadi pengingat untuk menyiapkan sahur dengan baik.

Aktivitas bermanfaat ini dapat menjadi penghambat jika tidak disikapi dengan bijak. Oleh sebab itu perlu kesadaran warga untuk saling menghargai agar tetap terjadi keharmonisan. Terlebih lagi bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, niat baik yang disertai dengan cara yang benar akan mendatangkan keberkahan.

Simak juga:

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun