Wanita tangguh yang pertama aku kenal adalah Ibu. Ia membesarkan aku dengan kasih sayang dan kedisiplinan luar biasa. Kisah hidup yang diceritakan semasa muda menyadarkan aku tentang arti perjuangan hidup.
Pada saat usiaku masih 14 tahun, Ibu terpaksa berjuang sendiri menghidupi aku dan adikku. Ayahku meninggal karena serangan jantung. Salah satu cita-cita ibu adalah melihat anaknya meraih gelar S1. Sebuah perjuangan dan aku pun terpacu untuk mendapatkan beasiswa. Puji syukur kepada Tuhan jika aku dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2002.
Pandangan masyarakat bahwa seorang janda mustahil jika dapat membesarkan anak bahkan berkuliah dapat ditepis. Dengan kelemahan fisik yang dimiliki, ibu mampu menghadiri wisudaku.
Selalu kukenang nasihat ibu agar selalu berjuang dan rukun dengan saudara. Jika pandemi berlalu, rasanya ingin membawa adikku ke Yogyakarta dan menikmati kebersamaan di Hotel Cordela Kartika Dewi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H