Mohon tunggu...
Selvia Amelya
Selvia Amelya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gizi Universitas Indonesia

Belajar menyajikan fakta gizi dan menginspirasi hidup sehat melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ingin Terhindar dari Obesitas? Konsumsi Produk Ini!

24 November 2023   19:30 Diperbarui: 24 November 2023   19:58 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lemak berlebih pada perut (Sumber: freepik.com/jcomp)

Gangguan Kesehatan akibat Obesitas

Kira-kira, seberapa berbahayakah obesitas itu? Obesitas termasuk dalam faktor utama terjadinya penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke, beberapa jenis kanker, diabetes, dan masih banyak lagi. Risiko penyakit tidak menular ini meningkat bahkan ketika seseorang hanya mengalami sedikit kelebihan berat badan dan menjadi lebih serius seiring dengan meningkatnya indeks massa tubuh (IMT). Individu yang menderita obesitas juga sering mengalami kondisi kesehatan mental akibat bias sosial, prasangka, atau diskriminasi.

Upaya Pencegahan Obesitas

Lalu, apa yang harus dilakukan agar terhindar dari obesitas? Penurunan risiko kelebihan berat badan dan obesitas dapat diupayakan dengan cara pemenuhan asupan gizi secara cukup dan tidak berlebihan, serta memenuhi waktu minimal untuk beraktivitas fisik. Selain itu, pola makan yang baik juga harus diterapkan, yaitu dengan menurunkan asupan kalori dari lemak (asam lemak jenuh) & gula; serta meningkatkan porsi harian untuk buah, sayur, polong-polongan (legumes), biji-bijian utuh (whole grains), dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan serat tubuh. Aktivitas fisik harus dilakukan secara teratur minimal 60 menit per hari untuk anak-anak dan 150 menit per minggu untuk orang dewasa.

Upaya Penanganan Obesitas

Cara pencegahannya sudah dibahas, namun, apa yang harus dilakukan jika telah berada dalam kondisi obesitas? Terdapat beberapa tindakan yang disarankan untuk penderita obesitas, termasuk diantaranya ialah terapi penurunan berat badan (seperti pembatasan diet, olahraga, dan operasi bariatrik), terapi bertarget mikrobioma, dan terapi lainnya. Mungkin kita sudah tidak asing dengan terapi penurunan badan untuk mengatasi obesitas, misalnya dengan pembatasan asupan makanan, melakukan aktivitas fisik, dan lainnya. Namun apakah pembaca pernah mendengar terapi bertarget mikrobioma? Yuk, kita bedah bersama!

Terapi bertarget mikrobioma merupakan sebutan untuk perlakuan yang menargetkan perbaikan ataupun perubahan pada kondisi mikrobioma usus (mikroorganisme/mikroba [disebut juga mikrobiota] hingga lingkungan tempat tinggal mikrobiota dalam usus) seseorang. Adapun terapi ini mencakup konsumsi produk yang mengandung probiotik. Probiotik merupakan mikroorganisme yang sering disebut sebagai ‘bakteri baik’, sedangkan prebiotik merupakan asupan makanan yang mendukung pertumbuhan dari probiotik. Probiotik memiliki efek signifikan terhadap perbaikan modulasi mikrobiota usus yang nantinya akan dapat mencegah penambahan berat badan.

Salah satu produknya, yaitu yogurt. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa yogurt dapat menekan penambahan berat badan, terutama pada target yang mengonsumsi banyak buah. Hal ini dapat terjadi karena adanya mekanisme yang dimediasi oleh probiotik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium. Selain itu, bakteri dalam sistem pencernaan dapat memetabolisme makanan seperti daging sapi, yogurt, dan minyak sayur untuk memproduksi Conjugated Linoleic Acid (CLA) seperti CLA trans-10 dan cis-12, yang secara signifikan mencegah kenaikan berat badan melalui mekanisme yang meningkatkan pergantian adiposit dan menyebabkan munculnya adiposit beige yang aktif secara metabolik. 

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik atau bakteri baik dapat membantu kita untuk terhindar dari obesitas. Berbagai probiotik dapat kita temukan pada makanan atau minuman yang difermentasi, seperti yogurt, susu kefir, tempe, keju, kecap, tempoyak, kimchi, dan lain-lain. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk kita jaga berat badan kita dengan mengatur pola makan, beraktivitas fisik, dan jangan lupa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun