Mohon tunggu...
Selvia
Selvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah salah satu Mahasiswa Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomis dan Bisnis, Program Studi S1 Akuntansi. Untuk saat ini saya sedang semester 2.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Bullying dan Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental

9 Juni 2024   23:28 Diperbarui: 9 Juni 2024   23:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk merendahkan, menyakiti, atau menakuti orang lain. Dalam konteks ini, terdapat ketimpangan kekuasaan di mana pelaku bullying menggunakan kekuatan fisik, kata-kata, atau tindakan lainnya untuk menindas korban yang rentan.

Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully) yang berarti menggertak atau mengganggu. Banyak definisi tentang bullying ini, terutama yang terjadi dalam konteks lain (tempat kerja, masyrakat. Komunitas virtual), Riauskina. Djuwita, dan Soesetio (2001).

Menurut Alexander (dikutip Sejiwa, 2008.10 dalam Widiharto 2008.3) menjelaskan bahwa bullying adalah masalah kesehatan publik yang perlu mendapatkan perhatian karena orang-orang yang menjadi korban bullyingkemungkinan akan menderita depresi dan kurang percaya diri. Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik yang menjadi korban bullyingakan mengalami kesulitan dalam bergaul.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan bullying meliputi:

  • Kurangnya Kemampuan Mengelola Emosi: Individu yang kesulitan mengontrol emosi negatif seperti kemarahan atau frustrasi cenderung menggunakan perilaku bullying sebagai cara untuk mengekspresikan emosi tersebut.
  • Rendahnya Empati: Kurangnya kemampuan untuk memahami perasaan dan pengalaman orang lain dapat membuat seseorang kurang sensitif terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku bullying.
  • Pengalaman Trauma atau Kekerasan: Individu yang pernah menjadi korban kekerasan atau trauma psikologis mungkin menggunakan perilaku bullying sebagai mekanisme pertahanan diri atau cara untuk mendominasi orang lain.
  • Model Perilaku Negatif: Paparan terhadap perilaku bullying dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman sebaya, atau media, dapat memengaruhi seseorang untuk meniru perilaku tersebut.
  • Kurangnya Pengawasan dan Pembinaan oleh Orang Dewasa: Lingkungan yang tidak memberikan pengawasan yang cukup atau kurangnya pembinaan dari orang dewasa dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk melakukan bullying tanpa konsekuensi.

Bullying memili beragam jenis diantaranya meliputi:

  • Bullying Fisik: Meliputi tindakan fisik seperti pukulan, tendangan, atau merobek pakaian.
  • Bullying Verbal: Berkaitan dengan penggunaan kata-kata kasar, ejekan, hinaan, atau ancaman.
  • Bullying Sosial: Melibatkan tindakan pengucilan, penolakan, atau penyebaran gosip yang merugikan korban.
  • Cyberbullying: Terjadi melalui media sosial atau platform online dengan penggunaan pesan teks, foto, atau video yang merugikan korban.

Dampak dari bullying sangat serius, baik bagi korban maupun pelaku.

Dampak Bully bagi Korban:

  • Kesehatan Mental: Korban bully rentan mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stres kronis, dan gangguan makan.
  • Rendahnya Diri: Serangan verbal atau fisik dapat merendahkan harga diri korban, mengakibatkan rasa malu, meragukan kemampuan diri, dan isolasi sosial.
  • Performa Akademis: Bullying dapat mengganggu fokus belajar, menyebabkan kesulitan konsentrasi, dan menurunkan performa akademis korban.
  • Kesehatan Fisik: Beberapa kasus bully fisik dapat menyebabkan cedera fisik yang berkaitan dengan kekerasan fisik. 

Dampak Bully bagi Pelaku:

  • Masalah Perilaku: Pelaku bullying cenderung memiliki masalah perilaku di masa depan seperti kriminalitas, kekerasan dalam hubungan, dan masalah hukum lainnya.
  • Kesehatan Mental: Menjadi pelaku bullying juga bisa memengaruhi kesehatan mental, seperti kecenderungan untuk merasa tidak berdaya atau depresi.
  • Hubungan Sosial: Perilaku bullying dapat merusak hubungan sosial pelaku dengan teman sebaya, keluarga, dan masyarakat secara umum.
  • Pemahaman Empati: Pelaku bullying mungkin kehilangan kemampuan untuk memahami dan merasakan empati terhadap orang lain, yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal di masa depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun