Mohon tunggu...
Selvi Yanti
Selvi Yanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi belajar dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Awal bagi Perkembangan Anak Usia Dini

4 November 2023   00:33 Diperbarui: 4 November 2023   02:34 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini merupakan kumpulan anak yang mengalami tumbuh kembang yang unik. Anak mengalami perkembangan pada motorik, daya pikir, kreativitas, komunikasi, emosi, semangat dan agama atau, tergantung pada tahap perkembangannya. Penting untukmembekali anak usia dini denganlandasan yang memadai agar ia dapat bertumbuhkembang secara optimal dari segi fisik maupun psikis (Mansur, 2011: vii).

Pembelajaran awal hendaknya dirancang untuk memberi konsep yang mendasar lewatpengalaman yang nyata dan bermakna. Ini memberi anak kesempatan untukbereksplorasi dan keingin tahuan yang tinggi (Semiawan, 2007: 19). MenurutMontessori (dalam Hainstock, 1999: 12), anak usia 0 sampai 6 tahun melewati masaemas, yaitu sensitif karena menerima rangsangan lingkungan sekitar. Priode sensitifberbeda dengan setiap anak, tergantung dengan level pertumbuhan danperkembangannya. Selain itu, priode ini juga merupakan tahapan penting dalamkonstruksi landasan pertama perkembangan pada komunikasi, motorik, dan sosial anaksejak kecil.

PAUD yaitu usaha untuk mengembangkan anak sejak lahir sampai ke usia enam tahundengan proses stimulasi pendidikan. PAUD bisa dilakukan melalui berbagai lembagapendidikan termasuk formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal(RA), pendidikan non formal seperti pendidikan keluarga atau lingkungan.

PAUD didasarkan pada aspek hukum, filosofis, dan ilmiah. PAUD dibuat dalam UU no. 2Tahun 1989, UU No.. 23 Tahun 2002 dan UU No.20 Tahun 2003. Filosofi ini bertujuanuntuk membentuk Pancasila yang bermartabat, keberagaman, dan mencintai demokrasi.Landasan keilmuan PAUD bersifat multidisiplin.

Bermain memegang peranan sentral dalam PAUD, karena bermain merupakankebutuhan dari pembelajaran anak-anak pada tahap ini. Prinsip-prinsip pada PAUDmislnya, pembelajaran aktif untuk anak, belajar melalui panca indera, mengumpulkanilmu pengetahuan dari mereka sendiri, memikirkan tentang objek tertentu, dan belajartentang lingkungan sekitar.

Tujun PAUD merupakan pengembangan potensi pada anak, termasuk kecerdasanintelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Proses ini mencakup aspek perkembanganseperti misalnya motorik, keterampilan, sosial, komunikasi, moral, dan agama. Orang tua mempunyai peran yang harus dimainkan penting untuk menjamin kepuasankebutuhan fisik dan psikologis anak, menawarkan kasih sayang mencintai danmenciptakan lingkungan yang mendukung perkembanganya.

Aspek perkembangan masa kanak-kanak, meliputi fisik, pengaruh sosial, emosional,linguistik, dan kognitif pada pengalaman awal anak-anak di lingkungannya mempunyaipengaruh jangka panjang terhadap perkembangannya. Bermain tidak hanya sekedarhiburan tetapi juga merupakan kunci kegunaan bagi perkembangan sosial, keterampilan,dan motorik anak, karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda,termasuk preferensi visual, emosional, dan kognitif, pendengaran, dan gerakan.

Memahami dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan unik anak selama masaanak usia dini, pendidikan anak usia dini (PAUD) memegang peranan penting. PAUDmembekali anak dengan landasan yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensinya,meliputi kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial.Proses pembelajaranpada anak usia dini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata dan bermakna,memungkinkan mereka untuk bereksplorasi aktivitas dan rasa ingin tahu mereka secaraoptimal.

Dalam konteks umum ini, pengertian masa sensitif anak usia dini, dimana merekamendapat rangsangan yang baik, menjadi kunci dalam membentuk dasarperta pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak. Oleh karena itu PAUD bukanhanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan formal, mencakup peran aktiforang tua dan lingkungan anak, memberikan landasan padat pada tahap awal ini anakbisa bertunbu kembang dengan optimal dengan membawa dampak positif terhadapterbentuknya generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun