Mohon tunggu...
Selvi Yanti
Selvi Yanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi belajar dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Signifikansi Pendidikan Awal Bagi Perkembangan Anak

28 Oktober 2023   23:40 Diperbarui: 28 Oktober 2023   23:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ESSAI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

DITULIS DALAM RANGKA MENGIKUTI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA

KULIAH PKTI

Nama : Selvi Yanti

NIM : 22005036

Mata Kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Departemem Pendidikan Non Formal

Dosem Pengampu :

1. Drs. Wisroni, M.Pd

2. Fitri Dwi Arini M.Pd

SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN AWAL BAGI PERKEMBANGAN ANAK

Anak usia dini merupakan kelompok anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Mereka mengalami perkembangan dalam hal koordinasi motorik, daya pikir, daya cipta, bahasa, dan komunikasi, yang mencakup kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), spiritual (SQ), dan kecerdasan agama atau keagamaan (RQ), sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka. Penting untuk memberikan dasar-dasar yang tepat pada anak usia dini agar mereka dapat berkembang secara optimal, baik fisik maupun psikologis (Mansur, 2011:vii).

Proses pembelajaran pada anak usia dini sebaiknya dirancang untuk memberikan konsep dasar yang bermakna melalui pengalaman nyata. Hal ini memungkinkan anak mengeksplorasi aktivitas dan rasa ingin tahu mereka dengan optimal (Semiawan, 2007:19). Menurut Montessori (dalam Hainstock, 1999:12), anak pada usia lahir hingga 6 tahun mengalami masa keemasan, yaitu periode sensitif di mana mereka menerima berbagai rangsangan dengan baik. Masa sensitif ini terjadi ketika fungsi fisik dan psikis anak telah matang, dan mereka siap merespons rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Periode sensitif ini bervariasi pada setiap anak, tergantung pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan individual mereka. Selain itu, masa ini juga merupakan waktu yang penting untuk membangun dasar pertama dalam pengembangan kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosioemosional pada anak usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan anak sejak lahir hingga usia enam tahun melalui rangsangan pendidikan. PAUD dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur, termasuk jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA), jalur nonformal seperti Kelompok Bermain (KB) dan Taman Penitipan Anak (TPA), serta jalur informal seperti pendidikan keluarga atau lingkungan.

Landasan pendidikan anak usia dini mencakup aspek hukum, filosofis, dan keilmuan. Secara hukum, PAUD diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989, UU No. 23 Tahun 2002, dan UU No. 20 Tahun 2003. Filosofi pendidikan ini bertujuan untuk membentuk manusia Pancasilais yang menghargai perbedaan dan mencintai demokrasi. Landasan keilmuan PAUD bersifat interdisipliner, mencakup bidang psikologi, fisiologi, sosiologi, dan kesehatan.

Bermain memiliki peran sentral dalam pendidikan anak usia dini, karena bermain merupakan roh dari pembelajaran anak-anak pada tahap ini. Prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini mencakup aktivitas belajar anak yang aktif, pembelajaran melalui panca indera, membangun pengetahuan sendiri, berpikir melalui benda konkret, dan belajar dari lingkungan sekitar.

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan potensi anak, termasuk kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Proses ini melibatkan aspek perkembangan seperti motorik, kognitif, emosional, sosial, bahasa, moral, dan agama. Orangtua memiliki peran penting dalam memastikan pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis anak, memberikan kasih sayang, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.

Dalam perkembangan anak usia dini, hubungan antar aspek perkembangan, seperti aspek fisik, sosial, emosional, bahasa, dan kognitif, saling mempengaruhi. Pengalaman awal anak dalam lingkungan memiliki dampak jangka panjang pada perkembangannya. Bermain bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga kunci penting dalam perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak, mengingat setiap anak memiliki modalitas belajar yang berbeda, termasuk preferensi visual, auditif, dan kinestetik.

Dalam rangka memahami dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan unik anak usia dini, pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting. PAUD memberikan dasar yang tepat bagi anak-anak dalam mengembangkan potensi mereka, termasuk kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Proses pembelajaran pada anak usia dini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata yang bermakna, memungkinkan mereka mengeksplorasi aktivitas dan rasa ingin tahu mereka secara optimal.

Dalam keseluruhan konteks ini, pemahaman tentang masa sensitif anak usia dini, di mana mereka menerima rangsangan dengan baik, menjadi kunci dalam membentuk dasar pertama pengembangan kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosioemosional anak. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini bukan sekadar tugas penyelenggara pendidikan formal, namun juga melibatkan peran aktif orangtua dan lingkungan sekitar anak. Dengan memberikan dasar yang kokoh pada tahap awal ini, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, membawa dampak positif dalam membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun