Mohon tunggu...
Sel vanus
Sel vanus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ mahasiswa

Hobi: bulutangkis Kepribadian: pendiam Konten: positif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Terluka yang Menyembuhkan

9 Mei 2023   18:11 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pertanyaan yang mengatakan bahwa, pernahkah anda menderita?, pertanyaan ini merupakan suatu pertanyaan yang sangat mendasar dari hati ke hati walaupun kedengaran aneh namun hal itu memang apa adanya. Bukankah kita tahu bahwa penderitaan karena suatu peristiwa tidak dapat kita hindari walaupun kita sudah semaksimal mugkin dalam menghindarinya. 

Penderitaan yang di maksud adalah penderitaan karena suatu peristiwa atau kenangan yang menyakitkan yang pernah kita alami di masa lampau. Masyarakat modern ditandai dengan kemajuan peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, di sisi lain, ternyata peradaban modern menghasilkan masyarakat yang menderita secara psikologis. 

Dunia modern ditandai oleh masyarakat yang impersonal, orang-orang yang kurang harapan, yang menderita kesepian, terasing, tercabut dari akar budaya maupun pribadinya, cemas dan gelisah, gampang lari dari kenyataan, mudah cari sensasi guna mencari kebahagiaan dan keabadian semu. Itulah keprihatinan zaman ini.

Luka batin bagaikan simbol yang parasitisme yang sering terjadi antara pohon dan benalu. luka batin ini kadang muncul karena banyak hal antara lain seperti kurang mengenal pribadi, pemikiran yang sempit, takut bberbuat kesalahan, dan sebagainya. Sikap yang seperti ini terkadang merugikan pribadi yang bersangkutan dan membuat terjadinya luka batin namun permasalahan yang seperti ini tidak dapat dipecahkan sendirian.

Pemikiran manusia dibedakan menjadi dua menurut neuwen, yaitu pemikiran manusia nuklir dan pra-nuklir. Manusia nuklir adalah manusia yang tidak mempunyai lagi kepercayaan buta terhadap kemampuan teologi dan sadar bahwa kekuatan yang memungkinkan manusia untuk cara-cara hidup yang baru. Manudia sadar bahwa daya cipta mengandung kekuatan yang dapat menghancurkan diri sendiri karena baginya masa depan telah menjadi pilihan yang menentu.

Manusia pra-nuklir adalah manusia yang dapat dengan mudah menyadari pradokssesungguhnya nyata di dunia dimana kehidupan dan kematian saling menyentuh secara dan manusia sadar bahwa ia berada di tali tipis yang mudah putus dan dapat menyesuaikan hal tersebut dengan pandangan yang optimis mengenai kehidupan sebelumnya. Menurut Lifton, manusia mempunyai ciri-ciri dislokasi historis yang artinya hilangnya rasa hubungan yang lama dari orang lain dan simbol tradisi budaya mereka yang vital dan yang mendukung diri mereka.

Ada dua jenis jalan utama yang di tempuh manusia nuklir untuk keluar dari kungkungan dan terbang dengan melalui jalan mistik dan jalan revolusioner. Jalan mistik adalah jalan batiniah. Orang mencoba untuk menemukan jalan melalui batinnya dimana dalam menemukan jalan melalui batin, terdapat beberapa hubungan yang menjadi realitas yang tidak dapat di lihat. 

Dalam menemukan jalan di dalam batin, pentingnya sumber keberadaan dan pusat keheningan. Jalan revolusioner adalah manusia menjadi sadar bahwa pilihannaya tidak lagi pada dunianya atau dunia yang lebih baik akan tetapi antara bukan dunia atau dunia baru. Artinya revolusi lebih baik daripada bunuh diri. Akirnya kedua jalan ini di lengkapi dengan jalan yesus sendiri sebagai jalan yang membawa kepada kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun