Mohon tunggu...
Selsa SanisahGopur
Selsa SanisahGopur Mohon Tunggu... Lainnya - bismillah

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pengalaman Content Creator

9 Juni 2021   12:24 Diperbarui: 9 Juni 2021   12:29 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selain keunikan, konsistensi juga menjadi kunci agar publik 'setia' menunggu karya-karya kita selanjutnya. Hal senada juga diutarakan oleh Brian Notodihardjo, salah satu alumni angkatan pertama prodikom UAJ. Brian mengingatkan pentingnya konsistensi saat memulai membuat suatu konten yang kita inginkan. "Ketika membuat konten sesuai dengan kegemaran kita, sebenarnya secara tidak langsung kita sudah menentukan 'market' yang akan menerima konten kita," ujar penggemar sneakers itu.

Stefanus melanjutkan, setidaknya ada tiga konsep dasar yang harus dilakukan oleh konten kreator. Pertama yang paling mendasar adalah menentukan ide dan konsep, tentu saja yang berkaitan dengan kegemaran atau hal lain yang ingin disampaikan. Apalagi jika sudah berhasil menyandang sebagai konten kreator yang cukup populer. Stefanus membagi konten kreator menjadi tiga berdasarkan engagement ratenya yakni micro content creator dengan rata-rata jumlah pengikut disemua platform media sosial antara 500-10.000, lalu macro content creator dengan rata-rata jumlah pengikut 10.000-1.000.000, dan yang terakhir ada mega content creator dengan jumlah pengikut mulai dari 1.000.000.

Setelah menentukan ide dan konsep, tentu saja selanjutnya adalah memproduksi konten itu sendiri. Stefanus menjelaskan informasi yang ingin kita sampaikan dibuat semenarik mungkin sesuai kreasi kita dengan cara membuat konten yang memadukan gambar, suara, video, tulisan, atau gabungan dari keseluruhan tersebut. Jika sudah mengemas konten kita, selanjutnya dilakukan penentuan jadwal untuk menaikkan kontan kita ke platform media sosial yang kita miliki.

Di era teknologi sekarang yang semakin praktis dan mudah serta mayoritas perangkat yang kita punya terhubung dengan internet, menjadikan siapa saja dapat memulai memproduksi kontennya masing-masing. Contohnya yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi prodi komunikasi Kinanthi Anindita saat ia mencoba mengikuti lomba vlog Atma Jaya Communication Week 2019 lalu. "Aku waktu itu nyoba mulai ngerekam daily vlog aku pakai smartphone sendiri, terus aku edit sedemikian rupa, dan ternyata engga nyangka berhasil meraih juara 1," ujar mahasiswi angkatan 2017 ini. Ia juga menyampaikan perlunya keberanian untuk memulai dan memanfaatkan potensi yang dimiliki diri sendiri.

Pemilik akun Instagram @bryantbrian, membagikan perjalananan karirnya hingga menjadi konten kreator yang lebih dikenal karena hasil desainnya yang berkolaborasi dengan jenama sneakers lokal asal Bandung, Compass. Brian mengawali karirnya dibidang fesyen dengan modal kegemarannya tentang dunia musik dan dunia sneakers juga membuat dirinya menjadi salah satu influencer yang identik dengan konten yang berbau style dari berbagai clothing brand.

Brian juga dikenal sebagai model dan saat ini menjadi social media manager salah satu clothing brand Liberate Obdurate Contentious (@loc.jkt). Tidak hanya itu, ia juga pernah menjadi brand ambassador Adidas Indonesia pada tahun 2016-2018.

Pada tahun 2019 ia pernah dipercaya oleh temannya untuk mendesain sepatu produk sneakers dari Compass. Compass 'Bravo 001' menjadi produk pertama yang juga semakin melambungkan nama Brian di dunia sneakers lokal. Kesuksesannya ditandai dengan antusiasme peminat yang membludak untuk membeli sepatu hasil rancangan pertama Brian tersebut pada Jakarta Sneakers Day 2019.

Meski dikenal sebagai influencer, pria yang kini juga menjadi content writer untuk Urban Sneaker Society ini merendah dan mengungkapkan apa yang ia lakukan saat ini tidak lebih dari kegemarannya yang memengaruhi banyak orang di media sosial. Ia berpesan ketika menjadi seorang konten kreator, perlu untuk selalu konsisten dengan bidang yang digeluti. "Jangan sampe karena baru memulai menjadi seorang content creator, ketika baru buat satu dua konten dan merasa tidak banyak menjadi perhatian publik, kita langsung berpaling dengan tema atau bidang lainnya, itu gak konsisten, semua harus berproses," ujar cowok yang juga pernah menjadi desainer sepatu Nike Air Force 1 Nevertoolavish ini. (SG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun