Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hilang Dening Guntur

22 Oktober 2022   18:25 Diperbarui: 22 Oktober 2022   18:55 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kisah mengalur tersembunyi di pelukan semesta

tatkala guntur beradu

lava memerahi tanah lilihan

dentum bebatuan membahana

teriakan sindoro memecah sunyi

hancur

hancur

sekejab

hening

liyangan terkubur vulkanik panas

menyisakan sepi yang beku

berpuluh abad membungkam sejarah

melupa silsilah

Kecipak tempurung

menyingkap tabir purba

tentang wanua di sisasisa muntahan Sindoro

di undak undakan cadas bebatuan

menyajikan tanya  yang tak terucap

Patapan...

duhai Patapan

gerangan apa yang hendak kau kata

di goresan batu bertulis namamu

rahasiarahasia apa dibalik kubur peradaban
tak terungkap

hingga waktu berlalu

aku masih saja terbata mengeja kisah cinta

yang kau wariskan di sematan kalun wayan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun