Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pungkasan Januari

31 Januari 2022   19:27 Diperbarui: 31 Januari 2022   19:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

januari diambang batas Dear...
aku belum sanggup menerjemahkan penantian
meski luka semakin memerih
meski duka menyumbat indra rasa
kau tetap di sana di tahtamu

tak terusik ratapan hatiku
sedang waktu teruslah berlari
merapuhkan usia
menenggelamkan ingatan
hingga kelak menguburkan kisah abadi


mestikah aku berlalu
menjauh darimu bersama januari yang kan hilang dari langit
lalu kembali pada reinkarnasi penuh drama?


Dear...
tidakkah ada ijinmu
tuk sejenak kunikmati pelukan
tanpa resah, tanpa ragu
tanpa takut kehilanganmu (lagi)


Dear..
aku merindumu

*PK, 31 1 22*
mendung alamku, mendung jiwaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun