gigil kabut melukakan
serentetan kenangan membayang
lekat, lekat di kedipan sayu
perih lahirkan sesal
tanya tak terjawab pekatnya kelam
aku memilu di ujung pagi
tak sempat kueja subuh
terpuruk di tepian takdir
menanti ajal enggan bergulir
derai derai pedih
membawaku pada sebuah rindu
ingin kulangkahkan kaki menujuMu
berlari dari pergulatan panjang
berteduh dari ranggasnya  kehidupan
yang kian sesakan dada
aku ingin pulang
*Kedu, 29 Juli 2020*
Ilustrasi gambar : Granito Ibrahim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!