belum tuntas perjalanan
menuju kota rahim
kembang tembakau mekar
merona merah muda
senja menampak getir di sore ini
kembali kususuri lorong malam
sepi di jantung kota mati
dibalut kabut setipis asa
mencari jejak samarmu
yang kau tinggal usai temu kita
saat berdua memeram rindu
hingga kelam bekukan aliran darah
pias meluka di getar bibir
tak jua kutemu dirimu
aku semakin menghiba pada ikhlas
dirimu bukan takdirku
*Kedu 1772020*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!