Aku perempuanmu...
Yang terhimpit oleh kata pengabdian dan penghambaan
Terdiam pilu manakala serapah terlontar dari mulut sang tuan
Tertunduk sendu tatkala tangan-tangan kokoh tuan
Melesat secepat kilat mendarat di wajah lelahku
Aku perempuanmu
Takkan sanggup membalas lakumu dengan hal yang sama
Sebab aku punya jalan sendiri untuk menyakitimu
Kelembutanku
Aura cintaku
Pengabdianku
Penghambaanku
Adalah balasan setimpal
Yang kelak kau tangisi di detik-detik  sebelum ajal kau jelang
Saat itu, aku bukan lagi perempuan lembut
Sebab tawaku kan membahana
Iringi jasadmu yang tertanam di liang lahat
...
Camkan itu!
Â
Puisi kolaborasi Jingga dan Selsa
pernah dipertunjukan pada acara Kompasianival 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H