semesta tak pernah ragu
mencatatkan kisah di setiap masanya
lalu menyematkan menjadi kenangan
saat beribu musim saling menindih
menggantikan air mata dengan tawa
mengubah tawa menjadi butiranbutian bening di kelopak mata
seperti juga perjalanan sebuah cinta
berawal manis
berakhir perih
namun
mestikah sesal menyesaki rongga dada setiap waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!