Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Politikus "Sontoloyo"

3 Mei 2019   11:34 Diperbarui: 3 Mei 2019   11:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam berpolitik semua sah dilakukan, ini pendapat banyak orang, dan benar adanya. Makanya tidak usah heran pabila melihat dan mendengar ada beberapa nama politikus menciptakan kebohongan atau fitnah untuk menjatuhkan lawan politiknya, seperti yang sekarang kita hadapi bersama di dunia perpolitikan Indonesia Raya. Pikir mereka, namanya juga politik, tidak ada yang bersih. "Dengkulmu mlocot" komen salah satu teman saat ngobrol tentang ini. 

Sebagian elit politik yang membenarkan dan memakai falsafah dalam politik semua sah dan benar, abai dengan kepantasan dan juga pendapat kaum beragama bahwa bohong dan fitnah itu dosa. 

Bahkan terang-terangan bicara kebohongan di media, seakan tak malu atau takut kalau terungkap kebohongannya. Toh pabila terungkap mereka dengan santai meminta maaf di media dan masalah selesai. Masalah apakah nanti akan kena pasal juga mereka terlihat baik-baik saja. 

Kini, saat dimana KPU dan Bawaslu bekerja ekstra hati-hati untuk perhitungan suara yang akurat hingga 22 Mei mendatang. Hingar bingar berita tentang permintaan jatah kursi untuk menteri sudah mulai memanas di kalangan elit.

Termasuk salah satu Ormas yang dikabarkan minta jatah kursi menteri pada pasangan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin. Padahal Ormas itu pendukung kubu sebelah. Secara kepatutan sih cuma bisa komen "waras loe?". 

Saat kampanye mereka mendukung kubu lain, giliran yang didukung sudah terlihat akan kalah, eh nyebrang ke musuh untuk meminta fasilitas dan kedudukan. Peribahasanya  menjilat air ludah sendiri.

Tapi ini politik ndes... Semua bisa sah dan benar meski tak ada pantas-pantasnya. Bagi yang tidak suka dengan hal-hal diluar kepantasan tentu tak akan memilih berpolitik.

Selamat Ibadah Sholat Jumat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun