di detik yang kian memburu waktu
di antara lelahku
sekejab ingin aku sandarkan rindu
rindu pada kenangan masa dulu
tentang huma kecil
di kaki sindoro sumbing
di mana masa kanakku melewati ruparupa kisah
"masihkah hijau ladang kita bapak?"
ladang tempat kau tanamkan asa
demi sekolah anakanakmu
ladang tempat harapanmu tumbuh
seiring musimmusim  tembakau yang eksotik
kini tanganmu terlalu uzur tuk mengayun cangkul
ragamu tak kuasa menopang hasrat untuk menghijaukan ladang
lelahmu harus kau sandarkan pada dinding bambu rumah kita
harapan akhir kau tahtakan di diriku
saat panggilan tanah leluhur menggemaÂ
lirih kubisikkan pada semesta
"maaf bapak aku tak bisa pulang"
*puri sunyi*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H