Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak, Maafkan Aku

21 Februari 2019   06:04 Diperbarui: 21 Februari 2019   06:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar : selsa

di detik yang kian memburu waktu

di antara lelahku

sekejab ingin aku sandarkan rindu

rindu pada kenangan masa dulu

tentang huma kecil

di kaki sindoro sumbing

di mana masa kanakku melewati ruparupa kisah


"masihkah hijau ladang kita bapak?"

ladang tempat kau tanamkan asa

demi sekolah anakanakmu

ladang tempat harapanmu tumbuh

seiring musimmusim  tembakau yang eksotik

kini tanganmu terlalu uzur tuk mengayun cangkul

ragamu tak kuasa menopang hasrat untuk menghijaukan ladang

lelahmu harus kau sandarkan pada dinding bambu rumah kita

harapan akhir kau tahtakan di diriku

saat panggilan tanah leluhur menggema 

lirih kubisikkan pada semesta

"maaf bapak aku tak bisa pulang"

*puri sunyi*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun