Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Ada Telepon Genggam bersama Kita

23 Februari 2018   07:38 Diperbarui: 23 Februari 2018   09:59 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan menjadi ajang ngumpul bersama bagi keluarga kami yang sangat mahal dan bernilai, sebab kami tinggal terpisah jarak dan kota satu sama lainnya. Si ayah yang kerja di bidang kontaktor alat berat jarang sekali pulang karena padatnya jadwal dan jauhnya tempat dia bekerja. Tergantung proyek yang dia tangani, kadang masih di sekitar Pulau Jawa, namun seringnya di luar pulau.  

Lalu si sulung yang meniti karier kehidupannya sebagai chef di hotel tidak bisa ditebak waktu liburnya. Justru saat liburan, dimana banyak orang berwisata dan hotel tempat dia bekerja penuh, dia tak bisa mengambil masa cutinya. Adiknya, anak kami no 2 yang mencoba bekerja seperti si ayah, lumayan sering pulang dan bahkan waktu liburnya kadang bersamaan dengan ayah. 

Lalu si bungsu yang paling cantik (dia satu-satunya anak gadis di rumah), kebetulan masih seatap denganku karena masih duduk di bangku SLTA. Bukan sekali dua kali, acara ngumpul saat liburan tidak komplit, ada saja salah satu dari kami yang tidak bisa bersama. Apalagi jika ayah dinas di luar pulau. Bahkan saat Lebaran, sering kami tidak bisa berkumpul bersama.

Bagi keluarga kami, waktu berkumpul, meski hanya sebentar, sebisa mungkin menjadi arena berkangen-kangen ria. Aku akan menyempatkan diri memasak menu kesukaan anak-anak yang kebetulan selera mereka sama yaitu sayur asem, woku tongkol, lontong sayur atau rica-rica. Bukan hanya acara makan bersama yang jadi ajang saling bercerita saat mereka jauh terpisah dari keluarga, namun saat aku memasak pun mereka akan turut berkumpul di dapur, membantu sambil ngobrol.

Setelah acara masak dan makan selesai, kami akan pindah ke ruangan tengah yang tak seberapa luas namun cukup untuk kami berlima ngumpul. Acara selanjutnya adalah bermain games, remi, ular tangga,atau uno. Tak semua ikut sih, ada yang tidur-tiduran atau bahkan tidur. Tapi sebisa mungkin mereka ada di ruang tengah itu.

Yang paling penting saat kami berkumpul, tidak ada yang menggenggam HP, sebab ketika mereka sudah membawa HP tentu akan asyik dan sibuk  utak atik ponsel saja. Entah bermain games, membalas chat teman atau sekedar membaca berita-berita terkini. 

Jadi saat ngumpul  ponsel kami dikumpulkan di meja. Boleh sih sekali-kali melihat apakah ada pesan penting atau telpon, namun setelah selesai membalas maka ponsel harus dikembalikan lagi ke meja. 

Begitulah kami sekeluarga menghargai waktu berkumpul bersama, sebab terkadang acara ngumpul yang benar-benar komplit ini sangat jarang, kalau ada, paling cuma sehari. Malah pernah cuma 6 jam kami bisa saling  mencurahkan kangen. Dan untungnya anak-anak pun tak berkeberatan jika harus melepaskan HP dari tangan mereka sejenak untuk kepentingan bersama. Bagi kami kehangatan keluarga saat berkumpul adalah momen yang sangat berharga.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun