Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Tiga Hari

5 September 2016   09:04 Diperbarui: 5 September 2016   09:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


hari pertamamu 

asa ku menjulang 

memadukan rindu yang tertahan

bersama kita melintasi langitlangit biru

memetik bebunggaan yang liar bertumbuh pada taman surga

menikmati kilatan halilintar yang bergemuruh di dada



hari keduamu

indah

syahdu 

getir

pahit

berpadu dalam genggaman Sang Maha 

adanya tak kuasa kita tolak

pun tak kita minta

segalanya telah tertulis semesta di ribuan abad lampau



hari ketigamu

menyisir kenangan, mengelupas kedukaan yang tertinggal

air mata meluap, selaksa air bah dalam tatanan mangsa kesanga 

tak terbendung

membanjiri sepanjang jalan kenangan

adamu

air mataku

kenangan kita

asmara yang terpenggal waktu

membaur

mencipta perih di dada sepanjang usia

***

fc-57ccd293707e61623ceae842.png
fc-57ccd293707e61623ceae842.png
*PK, 5 Sepetember 2016*

catatan kaki

mangsa kasanga : musim ke 9 atau musim penghujan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun