Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kidung Kematian

29 Juli 2016   21:54 Diperbarui: 29 Juli 2016   22:02 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di antara daundaun terjatuh

Lamat kudengar nyanyian sendu

Memanggul gigil yang sanggup membekukan diri

Sudah waktunyakah aku berjalan ke arahnya

Tuk turut serta menaikki kereta kencana berjubah hitam?

yang melaju menuju langit pekat

Dengan lentera yang berpijar lamatlamat

Sedang aroma kamboja belumlah ku hirup

Juga pintu makam belumlah terbuka sempurna

Pun nisan belum sempat aku pesan

Di ruang putih berdinding pucat

Samar terdengar langkah Izrail  hampiri kesendirian ini

Senyumnya merekah

Tangannya menjulur ke arah kepalaku

Aku tergagap

Tunggu!!!

Apa yang akan kau lakukan?

Jangan kau bawa aku sekarang...

Sebab aku akan menuntaskan baitbait syair kehidupan yang belum selesai

Izrail membalikkan tubuhnya, berlalu

wajah kekasihku tergambar jelas di pelupuk mataku


*PK 29 Juli 2016*
ilustrasi gambar : artidarimimpi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun