Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Berhenti Mencintaiku

16 Januari 2016   08:25 Diperbarui: 17 Januari 2016   16:46 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu tidak salah Mia, kehidupan masa lalu memang belum berpihak pada kita, namun kita patut berterima kasih pada Tuhan yang telah memberikan waktu pada kita untuk menyatukan cinta kita"

"Tara, aku sangat mencintaimu, jangan berhenti mencintaiku"Mia berkata lirih.

"Pasti Mi"

***

Pemakaman terasa bisu, tak ada suara keluar dari para pelayat. Mereka hanya bisa terdiam menyaksikan kesedihan yang ada di wajah Vikar anak semata wayang Mia, dan terutama wajah Batara.

Semalam, saat hujan mengguyur bumi, Mia pamit pada Batara, Vikar dan Putri, saat dia merasa sudah tak sanggup lagi melawan leukemia kronisnya.

"Vikar, cinta mama, tetaplah selalu menjadi kebanggaan dan kesayangan mama ya?, jangan nangis, anak lelaki harus tegar" pesan Mia pada Vikar

Vikar hanya tertunduk, tangannya tak lepas dari genggaman tangan kiri mamanya.

"Putri, titip adikmu ya? kalian sudah menjadi keluarga, kalau Vikar berlaku salah tolong dikasih nasehat" Putri menangguk, dia juga merasakan kesedihan, karena bagaimanapun selama ini dia merasakan kebaikkan tante Mia padanya dan pada papanya.

"Tara,.. titip anak-anakku, titip Vikar dan Putri ya? Tuhan sangat baik, aku meminta sehari menajdi istrimu Dia memberikan setahun untuk kita, Dia memberikan kesempatan lebih lama agar aku bisa merawat mawar-mawar kita, dan memupuk cinta kita Tara, jangan berhenti mencintaiku" 

Batara tak sanggup berkata, makin erat dia menggenggam tangan kanan Mia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun