di luas samudera
terkatung-katung syarat asa
akan sebuah kehidupan
dalam damainya arti kata penghambaan kepada Yang Kuasa
tinggalkan tanah leluhur
yang telah merampas kebebasan jiwanya
manusia perahu, rohingya
yang di pundakmu adalah kedukaan
manakala keadilan terabai oleh kesewenang-wenangan kekuasaan
tersisihkan atas nama tuhan-tuhan egois yang mendiami raga iblis
lalu..
di mana keadilan dunia?
yang kerap menggaungkan kebebasan?
yang sering meneriakkan hak asasi?
kemana perginya nurani-nurani
tatkala air mata rohingya menderas genangi perahunya
mengalahkan asinnya lautan?
sedang tangisan bocah rohingya terkalahkan debur ombak
sedang rintihan perempuan rohingya tak sanggup tepiskan badai
pilu dadanya melebur dalam ganasnya badai lautan lepas
manusia perahu, rohingnya
dalam keterbatasan ruang sujudnya
tetaplah tegak dalam pijakan kiblatmu
banyak doa tersemat
iringi keiklhasan perjuangannya
***
puri, 23 5 15
ilustrasi gambar dari www.bumisyam.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H