lalu..
di mana keadilan dunia?
yang kerap menggaungkan kebebasan?
yang sering meneriakkan hak asasi?
kemana perginya nurani-nurani
tatkala air mata rohingya menderas genangi perahunya
mengalahkan asinnya lautan?
sedang tangisan bocah rohingya terkalahkan debur ombak
sedang rintihan perempuan rohingya tak sanggup tepiskan badai
pilu dadanya melebur dalam ganasnya badai lautan lepas
manusia perahu, rohingnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!