Hal yang sangat menggembirakan adalah saat sahabat-sahabat kita memberikan doa dan mengucapkan selamat tatkala kita berulang tahun. Seperti juga kemarin (4 Oktober) banyak teman-teman memberikan ucapan doa padaku karena tepat hari itu aku bertambah usia yang berarti juga jatah waktu hidupku di dunia berkurang hehehehe...
Meski dini hari suami sudah menelepon dari seberang benua lain tuk mengucapkan selamat ultah (ulang tahun), aku merasa sedih. Aku merasa sendiri tatkala bangun pagi tidak ada seorangpun yang bisa aku peluk untuk sekedar menyandarkan rasa gundahku yang selalu hadir saat hari ultahku. Kenapa gundah? entah, apakah perasaanku sama dengan orang lain, tapi aku merasa setiap hari ultah selalu sedih. Aku selalu mengingat bahwa di hidupku yang telah berkurang masanya ini aku belum bisa melakukan sesuatu yang bisa membanggakan entah suami, kedua orang tua,anak-anak ataupun sahabat-sahabatku. Aku selau merasa belum puas dengan apa yang aku lakukan di kehidupan ini.
Untunglah rasa sedihku cuma sebentar, bersamaan dengan matahari terbit, saudara-saudaralu di seberang pulau satu persatu menelepon untuk memberikan doa dan ucapan. Meski tak ada perayaan yang istimewa bahagia muncul tatkala mengetahui sahabat di FB pun memberikan doa dan ucapan selamat padaku. Kembali aku menegaskan pada diriku sendiri, bahagia itu sederhana, dan aku beruntung mempunyai banyak sahabat yang telah memberikan kebahagiaan tersendiri padaku.
Lewat tengah hari, di antara sahabat-sahabat yang memberikan doa dan ucapan, seorang sahabat memberikan satu puisi sebagai ucapan selamat padaku, wah bahagiaku berlipat kini.
**
Membacamu, membuatku
Melukiskan setitik embun untuk menyejukan hatimu.
Melukiskan suara angin pada rumpun bambu.
Melukiskan rinai hujan yang mencintai bumi,
hingga keajaiban petrichor menenangkanmu.
sungguh ini bunga dalam obituary
Tuhan menyiapkan semua kematian
karena yang kekal hanya kesakitan
tanamkan pada sebuah petang
hingga musimmusim menjalar ke akarnya
dan pada sebuah pagi akan kau lihat reruntukkan kelopak
memecahkan warna dan wanginya
di sana kau akan melihat pemandangan indah
di ujung katupan mata
sebuah hari akan terbit lebih terang
di atas pepohonan menghidangkanmu keharuman
2013
***
Kak Iverdixon Tinungki ini selain sebagai Pemimpin Redaksi Barometer Sulut, beliau juga sastrawan yang aktif berkarya. Terbukti banyak tulisan sastranya dan kini sebagian sudah dibukukan dalam buku puisi dan novel. buku puisi Klikitong, Aku laut Aku ombak, dan novel Kepas, sangat laku di pasaran.
Baru selesai aku menuliskan tentang catatan ini, aku mendapatkan sebuah kado puisi lagi dari sahabag Nandar Grego
Mengenalmu dalam Aksara
Lorong waktu pada sebuah masa
Tak sengaja mempertemukan kita
Dalam butir-butir indah untaian aksara
Seorang sahabat yang baik nan bersahaja
Meski hanya dalam dunia maya semata
Cukup bagiku, untuk mengenalmu mbak selsa
Meski belum sempat bertemu dalam nyata
Bagiku engkau tak hanya pandai merangkai kata
Bukan hanya deretan kata indah yang terbaca
Akan tetapi selalu ada pesan yang bermakna
Dalam karyamu yang selalu istemewa
# MET ULANG TAHUN MBAK SELSA
Hadiah sederhana dari saya
Aku bersyukur banyak sahabat-sahabat terkasih yang telah memberikan doa dan ucapan di hari ultaku, dan untuk itu aku ucapkan terima kasih pada sahabat-sahabat semua. Semoga Allah membalaskan kebaikan kalian dengan yang lebih baik lagi.
****
catatan yang terkenang dari ultahku, 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H