Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pentas Drama Empat Babak

22 Januari 2014   18:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

# prok prok prok layar tertarik ke atas drama kampungan digelar dengan pemeran berdasi hitam senyum manis di balik seringai iblisnya rupiah berhamburan di tengadahi tangan-tangan setan hingga tak tahu ke mana arah lenyapnya # tok tok tok meja hijau terhampar sudah palu hakim mengetuk lemah suaranya tersamar sebuah lembaran cek dalam digit angka yang teramat panjang sepanjang lika-liku skenario penguasa # cring cring cring borgol polisi sekejap saja terlepas sudah oleh amnesti-amnesti bualan bebas sudah lepas sudah saatnya beraksi kembali tebar senyum dalam lipatan rupiah yang tiada terpuaskan # sret sret sret sebidang tanah siap menimbun tanpa kawan tanpa uang tanpa kenikmatan saatnya kini keluhkan diri di tempat sejatinya akhir kehidupan

***

sumbing 22 1 14 ilustrasi gambar : dok. pribadi selsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun