Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau, Jiwa dan Nafasku (Puisi Kartini Rangkat)

20 April 2011   23:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13031762552119215111

pernah kita rasakan bersama

di hangat mentari pagi

di antara sejuk embun yang mulai menguap

susuri pematang kecil di kaki bukit

tuk memanen hasil sawah kita yang cuma sepetak

kau gendong bakul dan bertopi caping

sungguh anggun adanya kau

pernah kita sama  sama rasakan kegetiran  yang telah menjadi lembaran suram catatan kita kahampaan yang setia temani malam malam kita kepedihan yang seakan enggan beranjak dari kehidupan kita tapi kesedihan itu tak pernah halangimu tuk tetap menyapa dunia dengan keceriaanmu

wahai sang pemilik wajah rembulan

senyummu tetap seindah pelangi di antara arak arakan awan putih

langkahmu gemulai seiring simponi yang tercipta oleh alam

dan tuturmu selembut salju nan menyejukkan

kasihmu seluas hamparan langit biru sayangmu sepanjang jarak yang tak  tertempuh  mata cintamu abadi sampai di akhir nafasmu

duhai ibu

tak cukup kata aku haturkan padamu

sebagai rasa terima kasih atas hari hari bersamamu

atas kasih sayangmu

tak cukup harta dunia ini tuk sekedar menebus masa masa indah yang kau cipta untukku sungguh aku tak sanggup membalas semua lakumu untukku aku hanya bisa mendoa aku hanya bisa berharap aku selalu ada di sisimu dalam doa karena aku tahu akulah kebahagiaanmu yang sejati

terima kasih ibu

kau adalah jiwa dan nafasku

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

# pict: pinjem google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun