Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

2 Mei 2014   13:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398985558469934136

perempuan dalam gurat yang kian menua

kecantikan yang tak pudar oleh waktu

nanar matanya tajam meski sayu agak memburam sudah

sejumput rindu bergelayut di sudut kelopaknya

menanti sebuah pelukan abadi Sang Empunya

perempuan dalam langkah yang kian tertatih

dengan kaki telanjang perlahan menjejak tanah basah

anggunnya masih tergambar di setiap geraknya

meski tak sama tegap tatkala ia masih berjuluk tembang desa

perempuan senja penunggu kereta kencana

sekantong bekal tangah ia persiapkan

dalam genggaman tangan yang makin kaku berbalut keriput

matanya kembali lurus menajam

saat seberkas sinar mendekatinya

songsong ia dalam perjalanan pulang

pada kedamaian yang lama telah dinanti

*puri kencana, 2 5 14

ilustrasi gambar : Yustinus WK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun