tatkala pandang tertutup selaput prasangka
tatkala pendengaran terhalang debudebu kenistaan
tatkala tutur kata tertimbun hujatan
tatkala kesucian kalbu ternoda nokhtah kebencian
sumpah serapah memburai semesta
gujirat senantiasa dihembuskan pada setiap selewatan angin
laku diri kian jauh dari kata fatsun
niscaya langkah tak terarah
lalu adakah logika tersisa dalam benak?
sedang genta kesumat telah tersemat di dadanya
sabak
miris
segelintir insan mencapak-kan dirinya sendiri
demi kepuasan dan kekuasaan
tak hirau kepedihan berjuta jiwa akan telatahnya
angkara bicara
angkara berlaku
dalam dasa wajah yang tak pasti
***
*puri,25 7 14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H