Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angkara Bicara

26 Juli 2014   04:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tatkala pandang tertutup selaput prasangka

tatkala pendengaran terhalang debudebu kenistaan

tatkala tutur kata tertimbun hujatan

tatkala kesucian kalbu ternoda nokhtah kebencian

sumpah serapah memburai semesta

gujirat senantiasa dihembuskan pada setiap selewatan angin

laku diri kian jauh dari kata fatsun

niscaya langkah tak terarah

lalu adakah logika tersisa dalam benak?

sedang genta kesumat telah tersemat di dadanya

sabak

miris

segelintir insan mencapak-kan dirinya sendiri

demi kepuasan dan kekuasaan

tak hirau kepedihan berjuta jiwa akan telatahnya

angkara bicara

angkara berlaku

dalam dasa wajah yang tak pasti

***


*puri,25 7 14

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun