Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Relung Soempah Pemoeda

28 Oktober 2014   03:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

28 Oktober 1928

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe

bertoempah darah jang satoe tanah Indonesia.


Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe

berbangsa jang satoe bangsa Indonesia.


Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng

bahasa persatoean bahasa Indonesia.

tatkala pemuda negeri nyiur melambai berjuang

adalah persatuan demi kemerdekaan bangsa semata

di dadanya semangat membuncah

di jiwanya bela negara bergelora

sanggup mematahkan perbedaan

sanggup membunuh ego

demibumi pertiwi

28 Oktober 2014

Pertama:

Kami putra dan putri Indonesia mengaku

bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia


Kedua:

Kami putra dan putri Indonesia mengaku

berbangsa yang satu bangsa Indonesia


Ketiga:

Kami putra dan putri Indonesia

menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia

pemuda

sekian waktu telah berlalu

sejak ikrar tersemat di tiaptiap kalbu

negeri kini menanti geloramu kembali

tuk segera bangkit dari lelap panjang

telah habis waktu menunggu

tuk merebut kejayaan lalu

yang kini mulai memudar

oleh tuba sekumpulan manusia tak bernurani

pemuda…

bersatulah dalam dekapan bumi pertiwi

bangkitlahatas nama bangsa

tegakkan negeri dalam bahasa persatuan

di pundakmu kami berharap

di bahumu kami titipkan sejuta asa

kerahkan segenap jiwa

merebut kembali aroma wangi nusantara

pulihkan kembali kejayaan bumi persada

nusantara

****

purikencana, oktober 2014

ilustrasi gambar : Desco Bulb- Kampret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun