Memperingati hari yang ke-180, kembali Pemerintah Kabupaten Temanggung menyelenggarakan rangkaian beberapa acara. Dimulai dengan upacara Tahlilan oleh Bapak Bupati Bambang Sukarno beserta jajarannya, para sesepuh dan juga warga sekitar pada malam hari tanggal 9 November 2014. Lalu pagi harinya diselenggarakan acara peringatan hari jadi Temanggung bersamaan dengan Peringatan Hari Pahlawan yang sama-sama jatuh pada tanggal 10 November.
Untuk diketahui bahwa Kabupaten Temanggung lahir sejak ditetapkan dan dipindahkan ke Kota Temanggung oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 10 November 1834, atas usulan Bupati Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, setelah sebelumnya bernama Kabupaten Manoreh yang ber-ibu kota di Parakan.
Kemudian setelah upacara, dilanjutkan dengan acara tabur bunga di dua Taman Makam Pahlawan yang ada di Kota Temanngung, yakni di Taman Makam Pahlawan Pikatan dan di Monumen Bambang Sugeng.
Pada sabtu hari, 15 November 2014, untuk memberikan kegembiraan pada warga, Pemkab Temanggung menyelenggarakan acara Kirab Budaya, yaitu pawai keliling kota Temanggung oleh para seniman kesenian rakyat Temanggung dan juga beberapa panggung seni yang tersebar di sekitar alun-alun Temanggung.
Adapun Pawai Kirab Budaya diikuti belasan kelompok kesenian dari beberapa desa itu mengadakan pawai di tengah kota Temanggung yang sebelumnya secara singkat memperagaan kebolehannya di depan Bapak Bupati dan para tetamu undangan di depan alun-alun Temanggung.
Hampir semua desa (kecamatan) seperti dari Desa Tembarak, Desa Bejen, Desa Kledung, Desa Ngadirjo, Desa Parakan dan lain-lainnya, turut serta dalam acara ini dengan mengirim kelompok-kelompok kesenian unggulan di daerah masing-masing . Meski sebagian besar mengirim kelompok kesenian Jaran Kepang, Warok’an dan juga Kubro, namun tidak membosankan untuk dilihat para penikmat kesenian ini, karena aneka gerakan tari ataupun kostum masing-masing kelompok mempunyaikeunikan tersendiri.
[caption id="attachment_354396" align="aligncenter" width="540" caption="Prajurit Temanggung"][/caption]
[caption id="attachment_354400" align="aligncenter" width="540" caption="Ayam Cemani Kedu, sangat terkenal dari Temanggung, ikon ayam cemani ini turut meramaikan kirab budaya"]
[caption id="attachment_354405" align="aligncenter" width="540" caption="Hasil Tembakau terbaik di Indonesia salah satunya dari Temanggung, ikon tembakau ini turut pula berpawai semarakkan hari jadi Temanggung"]
[caption id="attachment_354406" align="aligncenter" width="540" caption=" Tak mau kalah dengan tembakau dan ayam cemani, kopi yang merupakan produk unggulan perkebunan di Temanggung siap-siap mengikuti pawai."]
[caption id="attachment_354407" align="aligncenter" width="540" caption="Kesenian rakyat Jaran Kepang selalu ditunggu kehadirannya oleh warga Temanggung"]
[caption id="attachment_354408" align="aligncenter" width="540" caption="Gerakan tari antara kelompok kesenian dari berbagai daerah berbeda, dan itu yang membuat penonton tidak cepat bosan."]
[caption id="attachment_354409" align="aligncenter" width="540" caption="Wajah dengan riasan tebal adalah salah satu ciri khas penari Jaran Kepang."]
[caption id="attachment_354410" align="aligncenter" width="540" caption="Penuh hentakan yang sesuai suara gamelan."]
[caption id="attachment_354411" align="aligncenter" width="540" caption="Tarian ini bernama Barongan (mirip Barongsai) salah satu kesenian Temanggung yang kini sudah mulai dilupakan warga, tetapi masih ada seniman yang mempertahankan keberadaannya."]
[caption id="attachment_354412" align="aligncenter" width="540" caption="Dua pemain Warok siap beraksi menghibur masyarakat Temanggung"]
[caption id="attachment_354413" align="aligncenter" width="540" caption="Regenerasi yang selayaknya mulai digalakkan kembali, agar kesenian rakyat tak punah."]
Malam harinya, di alun-alun digelar pesta rakyat dengan panggung yang megah, dengan bintang tamu seorang artis senior yang waktu kecilnya tinggal di kota Temanggung yaitu Titiek Puspa. Selain artis Titiek Puspa ada juga artis dan band-band lokal Temanggung.
[caption id="attachment_354415" align="aligncenter" width="540" caption="Panggung megah untuk Pesta Rakyat "]
Beruntung hujan deras yang mengguyur sebagian besar Temanggung termasuk alun-alun sejak sore sudah berhenti jadi sedikit demi sedikit tamu undangan dan masyarakat berbondong-bondong memadati alun-alun.
Semoga di usia yang sudah sepuh ini Temanggung tetap bisa mengayomi masyarakat dengan kekayaan alam yang melimpah terutama dari sektor pertaniannya.
Dirgahayu Temanggung yang ke 180
gambar milik pribadi - Selsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H