Mohon tunggu...
Selpiyana
Selpiyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pariwisata Berkelanjutan: Membangun Destinasi yang Bermanfaat dan Ramah Lingkungan

21 Januari 2024   14:33 Diperbarui: 21 Januari 2024   14:39 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan melihat satwa Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Manggara Barat , Nusa Tenggara Timur.  ANTARAFOTO/Hendra Nurdiyansyah.

Membangun Pariwisata Berkelanjutan merupakan langkah penting untuk menaikkan ekonomi suatu daerah dan memberikan dampak positif dengan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar di sektor industri. Tentu hal tersebut juga dibarengi dengan adanya dampak negatif seperti perpindahan satwa liar, kerusakan budaya lokal, menumpuknya sumber daya yang berlebihan dan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Hal ini diperkirakan akan terus tumbuh tahun ke tahun akibat proyeksi dari pariwisata, praktik pariwisata saat ini dianggap tidak berkelanjutan yang berpotensi merugikan lingkungan sekitar, masyarakat, dan sumber daya alam. Selain itu juga akan menyebabkan berkembangnya pola hidup konsumtif, timbulnya komersialisasi, pencernaan budaya dan lain-lain. Oleh sebab itu pariwisata berkelanjutan menjadi faktor penting untuk mendorong pariwisata guna menjaga keberlangsungan jangka panjang industri pariwisata secara keseluruhan dan bekelanjutan.

Dengan mengedepankan pariwisata berkelanjutan tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, pemasukan devisa, pengembangan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pariwisata berkelanjutan dapat menciptakan permintaan baik konsumsi maupun investasi yang akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa.  Selain itu faktor lain yang berpengaruh terhadap pariwisata di Indonesia yaitu nilai tukar rupiah dan inflasi. Jika inflasi menurun sebesar 1%, maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia akan meningkat dan jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah atau menurun maka jumlah wisatawan akan meningkat. Hal-hal tersebut harus diperhatikan agar pengembangan pariwisata tidak mengeksploitasi sumber daya alam atau lingkungan secara masif, melainkan dapat terus berkesinambungan hingga ke generasi selanjutnya.

Undang-Undang Pariwisata tahun 2009 dengan jelas menyatakan bahwa pariwisata memiliki peran sebagai pendorong kegiatan ekonomi dan memberikan perhatian yang besar terhadap regulasi industri pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, serta lembaga pemasaran dan promosi. Secara spesifik, undang-undang ini menetapkan kewajiban bagi pemerintah pusat dan daerah untuk merumuskan rencana utama pariwisata.

Namun, Bagaimana kita sebagai warga setempat atau pemerintah bisa menjaga pariwisata berkelanjutan? 

Dengan cara membangun kebijakan untuk menjaga lingkungan seperti pembatasan jumlah pengunjung, pengelolaan limbah dan air dan perlindungan terhadap flora dan fauna yang langka.

Wisatawan melihat satwa Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Manggara Barat , Nusa Tenggara Timur.  ANTARAFOTO/Hendra Nurdiyansyah.
Wisatawan melihat satwa Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Manggara Barat , Nusa Tenggara Timur.  ANTARAFOTO/Hendra Nurdiyansyah.

Pemeliharaan flora dan fauna yang langka dapat dilihat sebagai contoh di Taman Nasional Komodo Indonesia, di mana pemerintah telah mengimplementasikan pembatasan jumlah pengunjung setiap harinya. Tujuannya adalah untuk melindungi lingkungan yang rentan terhadap pengaruh negatif terhadap habitat komodo.

Nah, tadi merupakan salah satu contoh dari pariwisata berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk membangun destinasi yang memberikan manfaat dan ramah lingkungan. Hal ini menjadi krusial karena kita dapat sekaligus menjaga keberlanjutan budaya atau adat, mencegah punahnya flora dan fauna langka, serta mendukung perekonomian negara dan masyarakat lokal yang bertanggung jawab atas pengelolaan destinasi tersebut. Sangat penting bagi warga setempat untuk tidak merusak lingkungan alam saat membangun pariwisata berkelanjutan, dan harus ada kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan.

Demikian pula, sebagai wisatawan kita harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan tidak merusaknya, seperti tidak mencabut bunga atau tanaman langka secara sembunyi-sembunyi untuk dibawa pulang, dan membuang sampah dengan benar di tempat yang telah disediakan.  patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan di destinasi wisata tersebut.

Pariwisata berkelanjutan tidak hanya sekadar tren, melainkan suatu kebutuhan mendesak untuk menjaga keindahan alam dan keberlanjutan budaya di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun