Mohon tunggu...
Selo Soemardji
Selo Soemardji Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Allah dulu, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Politik Mahasiswa

24 April 2014   17:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa bagaimanapun juga adalah kelompok sosial yang istimewa yang berada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Mahasiswa dianggap paling berjasa dalam perubahan yang terjadi di Indonesia, dengan sikap kritis dan keberaniannya. Mahasiswa bisa ikut berperan menentukan arah perjalanan bangsa, baik dengan fungsi kontrol sosialnya maupun terlibat aktif didalam dunia perpolitikan di Indonesia. Mahasiswa harus berperan lebih aktif dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Tidak hanya sebagai kontrol sosial tapi juga bisa berperan dalam mendorong terjadinya sebuah kebijakan yang tentu saja berpihak pada kepentingan rakyat.

Pada tanggal 07 April 2014 saya mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten bertempat di Hotel S Rizki Serang yang bertemakan menciptakan kerukunan pada pemilu dengan narasumberH. Oke Sitiadi dan ketua BEM IAIN SMH Banten Deden Mashudin, H. Oke Setiadi sendiri adalah Calon Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam diskusi tersebut Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk Golput, karena jika Mahasiswa Golput berarti Mahasiswa tersebut tidak peduli dengan bangsanya, justru Mahasiswa harusmengawal jalannya pemilu dan menciptakan sebuah kerukunan dalam pemilu agar pemilu berjalan dengan lancar tanpa hambatan sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Ada banyak peranan teknis yang bisa dilakukan mahasiswa untuk memastikan pemilu berlangsung sesuai harapan, misalnya dengan menjadi bagian dari tim pengawas pemilu (PANWASLU), panitia penyelenggara, kampanye pemilih cerdas, ataupun mendukung kandidat tertentu.

Saya tidak khawatir dengan masuknya kelompok-kelompok politik ke dalam kampus dan mahasiswa akan jadi alat politik bagi kalangan tertentu, dimanfaatkan oleh kekuatan-kekuatan politik yang masuk ke dalam kampus.Dengan membuka diri terhadap kondisi politik teraktual dengan segala perbedaannya tentu mempermudah Mahasiswa dalam mengidentifikasi yang terjadi dalam dunia perepolitikan di luar lingkungannya. Karena sebagai makhluk dewasa, mahkluk intelektual, tentu mahasiswa sebagai pribadi tahu mana yang terbaik untuk mereka, pandangan politik seperti apa dan ideologi politik seperti apa yang cocok untuk mereka dan pantas untuk diperjuangkan.

Sedang, untuk lembaga Mahasiswa (kampus), saya juga tidak khawatir akan terjadi politisasi yang mengarahkan dukungan pada kekuatan politik tertentu. Karena dengan masuknya kelompok-kelompok politik tertentu ke dalam kampus, mahasiswa bisa bertukar informasi dengan cepat, mencari informasi dengan begitu mudah tentang dunia perpolitikan, maka tentu mereka tidak akan mudah dikuasai oleh kelompok-kelompok politik tertentu. Dengan menerima segala kekuatan politik hadir di kampus, lalu mempersilahkan kekuatan tersebut berbagi gagasan dan pengetahuan, justru akan menambah referensi dan pengetahuan bagi mahasiswa dalam menentukan sikap politiknya dan sikap pembelaannya terhadap kepentingan rakyat.

Mahasiswa sebagai kelompok intelektual yang penuh idealisme haruslah memandang momentum pemilu tahun ini sebagai hal penting yang berbeda dari pemilu sebelumnya. Pemilu tahun ini penuh dengan harapan baru, yang harus berbeda dengan pemilu sebelumnya yang terbukti gagal, sosok-sosok pemimpin yang lebih visioner pun banyak bermunculan dan patut dipertimbangkan oleh mahasiswa. Setiap mahasiswa tentu saja bebas menentukan pilihannya, bentuk partisipasi seperti apa yang dianggap paling tepat dalammenyambut momentum pemilu tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun