Weekend ku, itu yang ingin kau tanyakan?
Tapi sebelumnya, maaf, maaf sekali. Ia terlampau istimewa, bahkan kau tak bakalan paham.
Namun juga, ia begitu sederhana. Bahkan dapat membuat kerongkong dan mulut iblis mu terbuka.
Ia berada di ujung minggu, setelah senin sampai jum'at dipenuhi toa pengumuman wafat.
Aku tak pergi kemana-mana, tapi aku dapat berada di mana-mana.
Kora-kora di tengah alun-alun kota, pergi ziarah ke kebun ganja, dan bahkan ke Makkah, mungkin.
Tapi aku memilih rekreasi di taman hati, yang telah ku ciptakan sendiri. Dengan aliran sungai beserta gondolanya; Langit yang dihiasi bianglala; air mancur setinggi ego gengsi mu; dan masih banyak lagi.
Di kamar ini, di kepala ini.
Aku pergi, menjelajahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H