Mohon tunggu...
sintesais
sintesais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fatum Brutum Amorfati

Makhluk bersari-pati tanah yang diselundupkan oleh Sang Maha Pengedar untuk memberlangsungkan hidupnya kembali ke bumi, setelah sekelibet diperlihatkan surga-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rekreasi Kecil-kecilan

17 Juli 2021   00:28 Diperbarui: 17 Juli 2021   00:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Weekend ku, itu yang ingin kau tanyakan?
Tapi sebelumnya, maaf, maaf sekali. Ia terlampau istimewa, bahkan kau tak bakalan paham.

Namun juga, ia begitu sederhana. Bahkan dapat membuat kerongkong dan mulut iblis mu terbuka.

Ia berada di ujung minggu, setelah senin sampai jum'at dipenuhi toa pengumuman wafat.

Aku tak pergi kemana-mana, tapi aku dapat berada di mana-mana.
Kora-kora di tengah alun-alun kota, pergi ziarah ke kebun ganja, dan bahkan ke Makkah, mungkin.

Tapi aku memilih rekreasi di taman hati, yang telah ku ciptakan sendiri. Dengan aliran sungai beserta gondolanya; Langit yang dihiasi bianglala; air mancur setinggi ego gengsi mu; dan masih banyak lagi.

Di kamar ini, di kepala ini.
Aku pergi, menjelajahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun