Mohon tunggu...
sintesais
sintesais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fatum Brutum Amorfati

Makhluk bersari-pati tanah yang diselundupkan oleh Sang Maha Pengedar untuk memberlangsungkan hidupnya kembali ke bumi, setelah sekelibet diperlihatkan surga-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Untukmu, Kasih

14 Maret 2021   12:12 Diperbarui: 14 Maret 2021   12:25 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, mengapa langit sore sering hitam akhir-akhir ini? Tanyamu, kala hidup semakin tak ramah.

Entahlah, jawabku. Tapi mungkin saja, Tuhan sedang cemburu. 

"Tapi mengapa Tuhan harus cemburu, padahal ia pemilik segala-Nya?" Timpalmu.

Yaa, Tuhan itu Maha cemburu, melihat manusia, bukannya memanjatkan kidung pujian terhadap-Nya. Namun, kita lebih memilih memuja sore dengan senjanya.

Kasih, aku membuat sebuah puisi.
Maukah kau dengarkan ini?

Dan doa-doaku, akan senantiasa pulang—tepat di mana cinta selalu disemayamkan, meski mara mengarang, ia tak kan pernah terhalang.

Doaku, akan selalu menjulang—ke atas singgasana Sang Maha Cinta, dan tentu, ia tidak akan gusar meski diterpa awan dan para setan.

Dan begitulah jiwaku ini akan kembali—Menjulang ke singgasana-Nya, dan dipangku dengan cinta di depan perapian-Nya.

Namun tetaplah aku ini sebongkah tanah—ragaku akan tetap kembali bertahana, di bawah kaki-kaki durjana, yang suatu saat aku akan menjadi fosil bersama makhluk lainnya.

Dan suatu saat nanti, kasih. Jika hari itu telah tiba, pernah hidup dan pernah berjalan bersamamu adalah momen berharga di semesta ini.

Sampai jumpa dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun