Mana pernah aku merelakan mu jatuh tanpa restu sang langit.
Percikan mu buatku kuyup kedinginan.
Apakah kamu tau? Disini aku tersiksa.
Kopiku separuh habis
Bayangkan, anganku bercumbu bibir gelas
Tanpa sosok lain yang menemani.
Aku sadar,hujan itu adalah kamu
SetiaMu jatuh hanya untuk menemaniku hingga kopi ini habis.
Kamu itu meneduhkan.
Senja!!
Lama, menunggumu saat mentari muncul
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!