Mohon tunggu...
Selomita Syafithri
Selomita Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi PLS UNP

hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permasalahan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

31 Mei 2023   14:15 Diperbarui: 31 Mei 2023   14:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penanganan KDRT harus terintegrasi dan melibatkan banyak pihak. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat pada umumnya harus bekerja sama untuk mendukung dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga. Pemerintah dapat memperketat kebijakan dan peraturan yang mengatur kekerasan dalam rumah tangga dan menjatuhkan hukuman yang lebih keras kepada pelakunya. 

Organisasi non-pemerintah dapat menawarkan konseling dan dukungan psikologis kepada korban kekerasan dan keluarga mereka. Masyarakat juga dapat membantu dengan melaporkan kejadian kekerasan dan memberikan dukungan moril kepada para korban. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kekerasan dalam rumah tangga dan cara-cara untuk mengatasi masalah ini sangat penting. 

Kegiatan sosialisasi dan informasi terkait KDRT dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, brosur dan kampanye sosial di masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekerasan dalam rumah tangga, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif melaporkan kekerasan dan mendukung korban.

Peran keluarga juga sangat penting dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Keluarga harus menanamkan nilai-nilai positif dan menjadi panutan untuk hubungan yang sehat dan saling menghormati. Selain itu, keluarga juga harus membuka komunikasi yang baik dan mengajarkan pengendalian emosi agar konflik dapat diselesaikan dengan damai. 

Keluarga juga dapat membantu korban dengan memberikan dukungan moral dan dukungan dalam mencari pertolongan ketika kekerasan terjadi, dan tidak hanya lembaga pendidikan yang dapat berperan penting dalam menangani kekerasan dalam rumah tangga. Institusi pendidikan dapat memberikan pelatihan yang tepat tentang hubungan yang sehat dan tanpa kekerasan, serta melatih siswa dan guru untuk mengenali dan melaporkan tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga. 

Selain itu, penguatan keterampilan sosial dan pengambilan keputusan kaum muda juga dapat membantu mengurangi kekerasan dalam rumah tangga di masa mendatang.

Selain itu, sektor kesehatan dapat memainkan peran penting dalam memerangi kekerasan dalam rumah tangga. Petugas kesehatan harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan korban. Selain itu, otoritas kesehatan dapat menawarkan konseling dan dukungan psikologis kepada para korban kekerasan.
Kesimpulannya, kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah yang sangat serius dan kompleks yang memerlukan penanganan terpadu oleh banyak pihak. Dengan meningkatkan kesadaran publik, memperkuat peraturan dan mendukung para korban, tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kekerasan dalam rumah tangga di seluruh dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga dan menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua anggota keluarga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun