Malang - Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Sehingga tanaman tersebut termasuk salah satu jenis tumbuhan obat keluarga atau yang dikenal juga dengan sebutan TOGA. Bagian tanaman daun sirih yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yaitu bagian daun dari daun sirih tersebut. Karena menurut penelitian bahwasannya daun sirih memiliki kandungan sebagai anti-septik, anti-inflamasi, dan pendingin kulit (Fathoni et al., 2019).
Menurut hasil dari penelitian, senyawa yang terkandung dalam daun sirih dan bermanfaat sebagai anti-bakteri yaitu saponin, tannin, flavonoid dan fenol. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai anti-bakteri dan senyawa ini juga akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel. Sedangkan, senyawa tannin dan flavonoid memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel serta merusak lipid pada membran sel melalui mekanisme penurunan tegangan permukaan membran sel. Mekanisme fenol sebagai agen antibakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma, merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri. Senyawa senyawa tersebutlah yang diyakini bahwa penggunaan daun sirih secara tepat dapat menjadi antiseptic yang baik untuk tubuh manusia (Alif et al., 2020).
Pemanfaatan daun sirih salah satunya yaitu dengan memanfaatkan ekstrak daun sirih menjadi bahan campuran dalam pembuatan sabun. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa farmasi universitas muhammadiyah malang gelombang 1 kelompok 45 kami membuat sabun cair antiseptic dari daun sirih, yang kemudian kami ajarkan juga cara pembuatannya kepada anak-anak dari Panti Asuhan Al-Ikhlas Punden, Wagir, Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tidak hanya itu kami juga mengenalkan cara pembuatan serta hasil dari pembuatan sabun antiseptic bersama dengan anak panti asuhan ke masyarakat yang tinggal di daerah Desa Sidorahayu, Wagir, Malang.
Demonstrasi sabun oleh anak-anak panti asuhan kepada warga setempat dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023. Praktik pembuatan sendiri berlokasi di aula panti asuhan Al-Ikhlas Punden. Bukan hanya trial satu atau dua kali, namun beberapa trial atau percobaan dilakukan untuk mendapatkan formula sabun yang tepat. Oleh karena itu, hasil produk sabun dari trial yang dilakukan sebelumnya telah dikemas dalam botol sabun cair berukuran sekitar 50mL. Hal ini agar menjadi contoh produk nyata dari pelaksanaan pembuatan sabun dan menjadi pemicu para anak dan warga untuk mengimplementasikannya sendiri.
Langkah Langkah dalam pembuatan sabun antiseptic ini sangatlah mudah, berikut cara pembuatan sabun tersebut:
- Siapkan 5 lembar daun sirih hijau, serta air kurang lebih 250 ml air
- Potong-potong dari daun sirih tersebut lalu direbus menggunakan air hingga mendidih
- Jika sudah mendidih, saring ekstrak daun sirih tersebut
- Siapkan Texapon sebanyak 30 gram dan masukan ke dalam sebuah wadah
- NaCl 10 gram, campurkan bersama texapon, aduk hingga texapon yang semula bening menjadi warna putih atau sampai tercampur homogen
- Setelah homogen, lalu masukan 3 sendok makan terlebih dahulu ekstrak daun sirih yang telah disaring
- Kocok hingga semua bahan tercampur
- Tambahkan 1 sendok makan gliserin, essence lemon secukupnya, dan pewarna makanan (untuk memberikan warna)
- Aduk semua bahan hingga tercampur
- Tambahkan secara perlahan sisa air rebusan ekstrak daun sirih
- Pastikan semua bahan tercampur
- Tunggu hasil sabun 1 x 24 jam untuk mendapatkan tekstur sabun yang baik
- Lihat hasil sabun dan sabun siap untuk digunakan
Pembuatan sabun daun sirih ini dapat dilakukan siapa saja di rumah masing-masing, mudah dalam pembuatan serta bahan bahan yang diperlukan juga memiliku harga yang ekonomis. Sehingga pembuatan sabun antiseptic dari daun sirih ini sangat efektif bagi teman-teman yang ingin memanfaatkan tumbuhan obat keluarga salah satunya yaitu daun sirih.Â
