Mohon tunggu...
SELMA AYU RESMA ERSANDA
SELMA AYU RESMA ERSANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Farmasi UMM

Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Hand Sanitizier dari Bahan Alam Daun Sirih Merah bersama Anak-anak Panti Asuhan Al-Ikhlas Punden

13 Maret 2023   20:45 Diperbarui: 23 Maret 2023   17:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembuatan Handsanitizer dari Bahan Alam Daun Sirih Merah bersama Anak-anak Panti Asuhan Al Ikhlas Punden, Wagir Malang

Malang -- Panti asuhan Al-Ikhlas terletak di daerah Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Malang. Panti asuhan tersebut berdiri sejak tahun 2008 di bawah naungan Yayasan Al-Ikhlas Punden. Panti Asuhan tersebut diketuai oleh Bapak Sugiono, S.Ag. Saat ini sudah ada sekitar kurang lebih 20 anak yang terdaftar pada panti asuhan tersebut yang berasal dari Malang ataupun luar daerah Malang.

Sejumlah 5 Mahasiswa dari jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang saat ini sedang melakukan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat (PMM). Mahasiswa tersebut yakni Yolanda, Aza, Galih, Husen, dan Selma berada dalam kelompok 45 gelombang 1 tahun 2023. PMM ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Zahid Fikri, S.Kep., Ns., M.Kep. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini mengusung sebuah program yang diharapkan dapat mengedukasi serta meningkatkan kesehatan, krativitas dan kenyamanan di Panti Asuhan Al-Ikhlas tersebut. Dalam program ini kami juga membawa sebuah tema yaitu Pengembangan Produk Homemade Berbasis Herbal sebagai Upaya Preventif terhadap kesehatan di Panti Asuhan Al-Ikhlas Punden, Wagir. Adapun tanaman obat keluarga yang kami kembangkan mulai dari kunyit, jahe, daun sirih, dan lain hal sebagainya.

Tanaman Obat Keluarga merupakan tanaman herbal yang banyak kebermanfaatanya. Oleh karena itu, kami mengusung tema tersebut untuk meningkatkan kesehatan anak-anak panti asuhan serta mengedukasi anak-anak panti dan masyarakat untuk menanam TOGA sebagai cara untuk memanfaatkan tumbuhan herbal di sekeliling kita. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan.

TOGA biasanya ditanam di pekarangan rumah atau di halaman rumah dan menjadi salah satu kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Tanaman obat keluarga berkhasiat sebagai obat yang dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan, seperti minuman kebugaran, ramuan gangguan kesehatan ringan berdasarkan gejala, ramuan khusus untuk lansia, memelihara kesehatan ibu, dan meningkatkan gizi anak (Sahidin et al., 2019).

Salah satu produk homemade yang kami ajarkan yaitu cara pembuatan hand sanitizer dari daun sirih merah. Daun sirih mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tannin dan minyak atsiri. Tumbuhan ini sering digunakan sebagai obat tradisional. Hal tersebut dikarenakan daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pembasmi kuman serta merupakan komponen yang diperlukan untuk menghambat perkembangan bakteri patogen. Daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik, antioksidan dan fungisida. 

Kandungan minyak atsiri dalam ekstrak daun sirih sebesar 4,2%, hal tersebut menyebabkan ekstrak daun sirih mempunyai kemampuan efektifitas antibakteri yang tinggi. Efektivitas antibakteri tersebut disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi sel bakteri. Komponen utama dari minyak atsiri yaitu fenol dan senawa turunannya. Salah satu senyawa turunan yang terkandung dalam minyak atsiri adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida 5 kali lebih kuat dibandingkan dengan fenol (Putri Efendi et al., 2020).

Khasiat daun sirih merah memiliki kebermanfaatan sebagai antiseptik. Daun sirih merah tersebut diambil ekstraknya dengan cara metode perebusan dan digabungkan dengan perasan jeruk nipis lalu metode penyaringan. Sehingga daun sirih tersebut dapat menjadi antiseptic spray atau hand sanitizer. Berikut prosedur yang bisa dilakukan:

Cara pembuatan:

1. Siapkan 15 lembar daun sirih dan 2 jeruk nipis

2. Daun sirih dan jeruk nipis dicuci hingga bersih kemudian diangin-anginkan

3. Potong daun sirih menjadi kecil-kecil

4. Masukkan daun sirih yang sudah dipotong ke wadah berisi 200 mL air panas

5. Siapkan alat kukus berupa dandang dan isi dengan air secukupnya

6. Masukkan wadah berisi rendaman daun sirih ke dalam dandang

7. Lakukan proses pengukusan selama 30 menit

8. Setelah selesai, diamkan hingga dingin

9. Saring rendaman daun sirih dan tambahkan perasan jeruk nipis

10. Aduk campuran daun sirih dan jeruk nipis hingga homogen, lalu tuangkan ke botol spray

Harapannya, dengan adanya edukasi terkait pembuatan handsanitizer serta pengembangan kreativitas yang diajarkan selama masa pengabdian kepada anak-anak panti asuhan al-Ikhlas Punden, wagir Malang dapat menjadi kebermanfaatan bagi lingkungan panti serta masyarakat yang ada di daerah Desa Sidomulyo, Kecamatan Wagir, Malang.


DAFTAR PUSTAKA:

Putri Efendi, A. P., Sholikah, N., & Ismawati, R. (2020). Pembuatan Hand Sanitizer Alami Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Daun Sirih Di Rw 04 Desa Setia Mekar. ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1), 29--35. https://doi.org/10.31002/abdipraja.v1i1.3197

Sahidin, S., Wahyuni, W., Kamaluddin, M., & Suaib, S. (2019). Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pemanfaatannya Sebagai Penunjang Kesehatan Masyarakat di Desa Sindangkasih. Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, Dan Kesehatan, 4(2), 43--45. https://doi.org/10.33772/pharmauho.v4i2.6276


Kunjungi kami di:
YouTube: PMM UMM Gel 1 Kel 45
Instagram: @pmm_gel1_kel45
https://instagram.com/pmm_gel1_kel45?igshid=ZDdkNTZiNTM=

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun