Mohon tunggu...
sel
sel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Angkasa, Langit dan Dika

23 Desember 2022   22:44 Diperbarui: 23 Desember 2022   23:42 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: inet.detik.com

Hingga tiba pada saatnya ia ditugaskan untuk melakukan penjelajahan luar angkasa dengan misi untuk meneliti situasi dan kondisi yang ada di luar bumi selama 365 hari. Selama jangka waktu tersebut, Dika dan tim nya ditugaskan untuk meneliti bagaimana kondisi di luar angkasa dan disekitar bumi. 

Ketika Dika dan timnya memasuki pesawat ruang angkasa yang nantinya akan diterbangkan menggunakan roket, Dika mulai tersenyum dan untuk pertama kalinya ia bisa langsung merasakan bagaimana berada di luar planet bumi serta mencari tahu rasa penasarannya.

Tiba saatnya pesawat ruang angkasa telah keluar dari atmosfer bumi dan berada di ruang angkasa, perasaan berdebar yang dirasakan Dika semakin menjadi-jadi. Namun, setelah melakukan prosedur yang perlu dilakukan, Dika dengan rasa penasarannya melihat bumi dan sekitarnya melalui jendela pesawat dan mengatakan "betapa indahnya bumi jika dilihat dari luar angkasa". Namun seketika Dika terpikir hal lain berkaitan dengan apa yang ia pikirkan selama ini "jika bumi seindah ini, bagaimana dengan planet lain jika dilihat dari posisi seperti ini atau bahkan tata surya lain". 

Dengan rasa penasarannya tersebut, Dika mulai menolehkan matanya ke sisi lain pesawat dan mendapatkan hal yang berbeda dari yang ia pikirkan. Setiap sisi ruang angkasa sangat gelap, hanya ada cahaya matahari, cahaya bintang-bintang, bulan, orbit-orbit dan hanya beberapa planet saja yang dapat dijangkau oleh matanya. Selama menjalankan misi, ia menyadari bahwa tidak selalu dan melulu apapun yang ia pikirkan bisa ia buktikan dengan dirinya sendiri. Dika memikirkan dalam kepalanya "bahkan untuk keluar dari pesawat saja memerlukan perlengkapan lengkap agar tidak kekurangan oksigen serta radiasi, apalagi kalau jauh dan lebih jauh lagi". 

Dengan tersenyum Dika menyadari bahwa tidak mudah untuk menjangkau lebih jauh dari tata surya ini, dan ia semakin yakni bahwa alam semesta terlalu luas untuk dijelajahi dan mungkin hingga kematian pun menjelajahi alam semesta tidaklah cukup. Seiring berjalannya waktu melakukan misi dan hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum Dika akan menyelesaikan misi dan kembali ke bumi, dengan perasaan lega ia mengatakan bahwa "diluar sana mungkin memang sangat luas, gelap dan berbahaya, cukup bagiku untuk mempelajarinya dan mengetahuinya, namun saya sangat yakin bahwa jauh diluar sana ada keberadaan lain yang tidak diketahui". 

Sesampainya di bumi tercinta, Dika dengan rasa semangatnya untuk terus mempelajari astronomi tetap meneliti tentang planet-planet serta keberadaan lain di ruang angkasa luas yang belum diketahui. Dari hal ini Dika dapat mendapatkan kutipan untuk dirinya sendiri bahwa "jangan terlalu memikirkan hal yang terlalu besar dan terlalu luas, mata belum tentu bisa menjangkaunya, kemampuan belum tentu bisa memumpuninya, lakukanlah hal dalam jangkauanmu dan lakukan yang terbaik dengan versimu layaknya planet-planet dan luasnya alam semesta namun hanya bumi yang mampu ditempati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun