Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
- Faktor lingkungan,fisika, kimia, biologi
- Faktor perilaku
- Faktor Pelayanan kesehatan
- Faktor Genetika (Keturunan)
Factor perilaku dan lingkungan memiliki pengaruh yang besaroleh karena itu implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam memasyarakatkan budaya hidup sehat serta keterlibatan linsek perlu didorong.
Tugas Puskesmas dalam membantu masalah-masalah yang ada dirumah sakit adalah bagaimana supaya pasien-pasien yang 80% terkonfirmasi ringan kemudian yang 20% nya adalah yang berat. Jadi tugas Puskesmas jangan sampai yang terkonfirmasi ringan ini menjadi berat.
Manajemen Puskesmas :
- P1 (perencanaan)
- P2 (penggerakan dan pelaksanaan)
- P3 (pengawasan pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas)
Pandemi Covid-19 merupakan situasi yang sering terjadi secara mendadak dan cepat. Kondisi ini sangat berpengaruh trhadap perencanaan yang disusun oleh puskesmas.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh P1 :
- Melakukan penyesuaisan target yang telah disusun.
- Mencari akar penyebab masalah tidak tercapai dengan program selain akibat pandemic
- Menentukan target sasaran kasus Covid-19 dengan angka prevalensi dari Dinkes, Misalnya ODP, PDP dipantau 100%.
- Menentukan populasi rentan (Lansia, Ibu bersalin dll)
- bisa didapat dari raw data PIS PK. Disitu bisa dilihat berapa jumlah lansia di Wilayah, berapa jumlah ibu hamil,  berapa jumlah ibu bersalin dan seterusnya. Dengan adanya populasi rentan ini mereka diharapkan mengikuti aturan supaya tidak datang ke Pelayanan Kesehatan  tetapi Puskesmas dapat menjangkau.
Kegiatan yang dilakukan oleh P2 :
      Lokmin dan Lokmin Tri dengan menggunakan teknologi informasi. Memperhatikan kaidah physical distancing.
Kegiatan yang dilakukan dalam P3 :
- Pemantauan terhadap pencapaian target. Target-target yang sudah dirubah kemudian di evaluasi apakah sudah tercapai atau belum. Kalau tidak berarti mulai pdca kan kembali kira-kira mana yang sudah tercapai atau tidak.
- Menetapkan target indicator keberhasilan.
- Contoh :
- OTG, ODP , dan PDP yang isolasi diri dkirumah dilakukan pemantauan harian sebesar 100%.
- OTG karantina mandiri dirumah dilakukan pemanfaatan harian sebesar 100%.
Gambaran kegiatan-kegiatan UKM yang dilakukan oleh MKS :
Pada masa pandemic ini UKM tetap melaksanakan dengan memperhatikan skala priorotas, puskesmas tetap melaksanakan pelayanan dasar untuk memenuhi kebetuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan dalam rangka pencapaian SPM bidang kesehatan.
Pelaksanaan UKM memperhatikan kaidah-kaidah pencegahan dan pengendalian infeksi dan physical distancing guna memutus mata rantai penularan.
Kegiatan pelayanan UKM yang dilakukan Promkes yaitu :
- Melakukan Kemitraan
- Melakukan KIS (Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi)
- Advokasi Lintas Sector
- Pemberdayaan Masyarakat
- Membuatv Media Promosi
- Peningkatan kapasitas kader, toga, toma, dan kelompok peduli kesehatan
Kegiatan pelayanan UKM yang dilakukan Kesehatan Lingkungan :
- KIE, terkait kesling
- Penyediaan CTPS
- Pemantauan TTU
- Desinfeksi TTU
- Pengelolaan limbah
Kegiatan Pelayanan UKM yang dilakukan oleh Kesehatan Keluarga :
- Pemeriksaan kehamilan pertama kali dan trimester III
- Persalinan normal pada kasus Non Covid-19
- Kunjungan nifas pertama
- Pelayanan nasional esensial dan KN 1
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
      Untuk UKP banyak sekali layanan-layanan seperti layanan gigi yang tertunda, tetapi kedepannya pada saat new normal tentu layanan gigi perlu dipertimbangkan apakah tetap akan dilanjut atau berhenti smeentara  atau perlu melakukan pelayanan.
Untuk Upaya Kesehatan Perorangan dilihat dari :
      Pelayanan Dalam Gedung
Pelayanan medic dimodifikasi untuk mencegah penularan COVID-19 antara lain dengan :
- Triase/Skrining
- Merubah alur pelayanan
- Menyediakan ruang khusus ISPA
- Mengubah tempat duduk pasien
- Penggunaan kotak AEROSOL
Pelayanan Di Luar Gedung
Pelayanan dikakukan dengan kunjungan langsung atau melalui system informasi atau telekomunikasi dengan tetap memperhatikan prinsip PPI, penggunbaan ADP sesuai pedoman serta physical distancing
Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi tetap dilakukan sesuai dengan standar  pelayanan kefarmasian. Pengantaran obat bisa dilakukan dengan bekerja sama sengan  pihak ketiga. Ada beberapa yang golongan ekonomi lumayan mungkin tidak perlu diantar tapi bisa menggunakan jasa grab misalnya tetapi tentu dengan muttu atau kualitas obatnya diperhatikan jangan sampai nanti dari pihak ketiganya malah membuat obatnya menjadi tidak baik.
Kemudian petugas farmasi berkoordinasi dengan melakukan penyesuaian kebutuhan ada berapa kebutuhan obat untuk OPD. Kemudian pelayanan farmasi bagi lansia diberikan waktunya untuk 1 bulan supaya mereka tidak terlalu sering kunjungan ke Puskesmas.
Pelayanan Laboratorium
Untuk saat ini karena pemeriksaan Rapid Test dan juga pemeriksaan Swab dilakukan oleh Dinas Kesehatan sehingga pelayanan laboratorium hanya untuk kasus non COVID saja. Tapi untuk kasus Covid tidak menerima sehingga semua dikoordinir oleh Dinas Kesehatan.
Pemulasaran Jenazah
Dilakukan pelatihan kepada para petugas kesehatan diPuskesmas juga  diwilayah. Jadi RW siaga diaktifkan  kemudian mererka harus mengirim setiap 2 orang dari wilayah untuk dilatih  pemulasaran jenazah untuk COVID-19.
Tujuan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yaitu melindungu pasien, petugas kesehatan, pengunjung, yang menerima pelayanan kesehatan ,serta masyarakat dalam lingkungannya.
Langkah-Langkah Kewaspadaan Standar :
- Kebersihan tangan
- Penggunaan APD
- Kesehatan lingkungan
- Penempatan pasien
- Etika batuk dan bersin
- Penyuntikan yang aman
- Pengelolaan limbah
- Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
- Penanganan dan pencucian linen
- Perlindungan kesehatan petugas
Penceggahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Masyarakat
Selama mengakses Puskesmas dan saat sehari-hari, masyarakat melakukan :
- Rutin cuci tangan,
- Hindari kerumunan,
- Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung,
- Melakukan etika batuk dan bersin,
- Berdiam diri dirumah,
- Tidak berjabat tangan,
- Segera ganti baju dan mandi selepas bepergian keluar rumah,
- Bersihkan barang-barang yang sering disentuh,
- Menggunakan masker jika bepergian keluar rumah dll.
New Normal
Tetap kembali ke P1, P2, dan P3 lagi.  Terus menerus kita harus bisa beradaptasi  terhadap situasi apapun. Yang didaerah mungkin saat ini tidak ada PSBB tetapi saat ini juga melakukan physical dan social distancing. untuk yang di kota-kota besar pasti dengan New Normal ini jumlah pasien yang datang ke Puskesmas akan meningkat lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H