Mohon tunggu...
Healthy

Hubungan apakah opioid + psikotropika???

17 April 2016   10:08 Diperbarui: 17 April 2016   19:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OPIOID dan PSIKOTROPIKA???????

Ditemukan isu adanya kemungkinan interaksi antara obat opioid dengan obat psikotropika beberapa waktu yang lalu di Arizona,  dimana kombinasi kedua obat ini dapat menyebabkan beberapa kasus overdosis.

Salah satu diantaranya yaitu penggunaan methadone dan alprazolam yang digunakan secara bersamaan dapat mengakibatkan  kematian karena  konsentrasi methadone dalam darah berindikasi, dimana terjadi interaksi farmakodinamik yang  menghambat CYP2D6 sehingga memainkan peran toksik.

Selain itu, penggunaan secara bersamaan buprenorphine dan benzodiazepine salah satunya alprazolam dilaporkan adanya interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme dihati khususnya pada CYP3A4, dimana kematian dilaporkan karena hubungan relasi dengan depresi sistem saraf pusat yang menurunkan respirasi. Ketika diinjeksi dengan benzodiazepine, kemungkinan bahwa konsentrasi plasma kedua obat tersebut tinggi dengan potensi interaksi obat yang mengancam nyawa. Buprenorpin juga berasosiasi dengan kematian ketika dicerna dengan rute intravenous pada kombinasi dengan benzodiazepine. Ini juga dianggap interaksi farmakodinamik yang menghasilkan depresi respirasi yang fatal. Diasosiasikan angka kematian dalam peresepan benzodiazepine, untuk menerima methadone atau buprenorpin atau opioid yang secara ketergantungan.

Dari beberapa kasus yang telah dilaporkan dalam penggunaan obat opioid dan psikotropika. Hal ini juga trjadi pada kombinasi codein + alprazolam yang dapat meningkatkan sedasi. Umumnya satu mekanisme yang memungkinkan yaitu berubahnya farmakokinetik dari obat opioid yaitu codein yang mengganggu metabolisme hati meliputi efek CYP450 atau efek glukuronidasi, dan dapat pula mempengaruhi absorpsi obat. Dan beberapa obat ketika di kombinasi menunjukkan efek yang sinergis yang meningkatkan efek obat sehingga menghasilkan efek toksik.

D robins MD, dari buku robbins headache clinic in northbook menyatakan bahwa studi lebih lanjut penting untuk mendapatkan titik terang mengenai peluang situasi farmasetikal yang ada dalam manajemen nyeri. Poin penting pada penelitian ini adalah pasien dengan nyeri, ansietas, dan depresi diikuti dengan penggunaan obat untuk penyakit ini secara bersamaan, sebagai kondisi abnormal. Biasanya codein + alprazolam, namun codein biasanya hanya meningkatkan kinerja dari obat AINS seperti paracetamol.

Tidak heran terdapat isu tersebut dikarenakan jika di lihat dari bidang farmasi, kedua obat tersebut memiliki efek yang sama-sama dapat menekan sistem saraf pusat yang dapat membahayakan nyawa sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun