Oleh karena itu, menyeimbangkan interaksi anak di lingkungan rumah, sekolah, dan komunitas krusial dilakukan. Mengingat kesukaan anak-anak sekarang adalah lebih menikmati kegiatan yang membuat dirinya terisolasi dari dunia nyata seperti main games, nonton youtube, tiktok, dan lain sebagainya.Â
Selanjutnya, solusi yang bisa diberikan kepada orangtua adalah kenali lebih dulu lingkungan mana yang berdampak positif bagi perkembangan anak. Misalnya, lingkungan sekolah, tempat les, komunitas sepeda, komunitas tempat ibadah, dan lain sebagainya.Â
Kemudian jadwalkan waktu hang out bersama dengan komunitas-komunitas tersebut. Orangtua juga dapat mengajak anak beraktivitas seru di waktu luang seperti membaca buku, nonton ke bioskop, olahraga di taman, makan es krim di tempat favorit, dan lain sebagainya.Â
Akhir kata, ada banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mendorong keaktifan anak terlibat di lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya. Memberikan pengawasan secukupnya terhadap anak merupakan bentuk kasih sayang orangtua. Namun, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplor dan belajar sendiri dari lingkungan merupakan bentuk penghargaan orangtua terhadap kemampuan anak mengaktualisasikan dirinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H