Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menekuni Hobi di Usia Lanjut, Gebrakan Lansia Produktif Lawan Stigma

20 Juli 2024   01:07 Diperbarui: 24 Juli 2024   01:10 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI: Lansia produktif dengan menekuni hobi | Photo by cottonbro studio/Pexels

Mereka dilaporkan merasa bahagia dengan kegiatan hobinya di masa tua. Selain itu, partisipasi lansia dalam komunitas hobi sangat dianjurkan guna mendorong upaya lansia menuju sehat mental. 

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah populasi lansia pada tahun 2024 di Indonesia meningkat sebanyak 20 persen. Peningkatan jumlah populasi lansia di Indonesia ini perlu diikuti dengan pengadaan program khusus untuk memberdayakan para lansia yang masih memiliki semangat produktif. 

Salah satu caranya, yaitu dengan memperbanyak komunitas-komunitas lansia yang bergerak dalam berbagai bidang seperti kesenian, ekonomi, dan sosial. 

Keterlibatan lansia dalam komunitas-komunitas tersebut bukan tanpa alasan. Ada banyak manfaat yang bisa mereka dapatkan seperti kebersamaan untuk mengurangi level kesepian, pemberdayaan diri, meningkatkan rasa percaya diri dalam proses penuaan, meningkatkan harapan hidup lansia, dan lain sebagainya. 

Di sisi lain keterlibatan lansia dalam komunitas juga membuka gerbang komunikasi antar mereka dengan generasi muda. Misalnya, komunitas lansia berkebun memeroleh kesempatan membagikan ilmu bercocok tanam terhadap generasi muda yang juga hobi berkebun.

Lansia produktif dikategorikan sebagai lansia yang aktif, mandiri, dan sanggup beraktivitas memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, ada banyak faktor lain yang memengaruhi produktifitas lansia seperti kesehatan dan sosial-ekonomi. Oleh karenanya, keberadaan komunitas hobi bagi para lansia sangat diperlukan sebagai bentuk dukungan membentuk support system bagi para lansia. 

Saya tidak mengatakan bahwa keluarga tidak menjadi komunitas penting. Melainkan lansia akan merasa lebih cocok berada dalam lingkungan dengan sesamanya karena mereka lebih mampu saling memahami kondisi dan perasaan masing-masing. Bahasa kerennya, para lansia membutuhkan lansia lain agar sefrekuensi. 

Saat ini, banyak sudah komunitas lansia yang terdaftar secara resmi maupun tidak resmi. Mulai dari paguyuban tetangga, tempat peribadahan, LSM, hingga lembaga pemerintahan. 

Banyak kegiatan yang dapat dikerjakan bersama seperti pelatihan kesenian, kerajinan tangan, grup menyanyi, memasak, baking, kegiatan relawan, dan lain sebagainya. 

Upaya mendorong lansia produktif tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan diri mereka di usia senja, tetapi poin pentignya adalah untuk menghadirkan kelompok sebaya yang saling mendukung dan mengapresiasi kualitas diri sesama lansia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun