Menggambarkan situasi dilema manusia tersebut diatas. Seorang teolog Amerika bernama Reinhold Niebhur, menuliskan sebuah puisi seperti sebaris doa.Â
Ia mengharapkan ketenangan, keberanian, dan kebijaksanaan saat sedang mengalami situasi yang membuatnya terpuruk.Â
Pada tahun 1951, terciptalah Serenity Prayer atau jika diterjemahkan, artinya adalah Doa Keteduhan. Isi dari puisi doa ini adalah sebagai berikut:Â
Apabila diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia, bunyinya adalah sebagai berikut:Â
Tuhan, berikan saya kedamaian untuk menerima apa yang tidak bisa diubah.Â
Keberanian untuk merubah apa yang bisa diubah.Â
Dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya.Â
3 baris kalimat ini hanyalah awal sekaligus highlight dari karya yang dibuatnya. Singkat, padat, dan jelas.Â
Menggambarkan realita perjalanan manusia yang kembali lagi pada kemampuan menerima dan merubah keadaan hidupnya yang "abu-abu".Â
Akhir kata, apapun kondisi dan peran yang sedang dijalani sekarang. Semoga kita semua diberikan ketenangan dan kedamaian. Amin.Â