Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendebat Metode Tanpa Analisis Tujuan Belajar Hasilnya Sia-Sia

23 September 2023   14:03 Diperbarui: 23 September 2023   14:21 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro studio from Pexels: https://www.pexels.com/photo/person-holding-orange-and-white-round-ornament-4778677/ 

Contoh soal diatas sering kita temukan pada tes-tes terstandarisasi Internasional seperti TOEFL, IELTS, dan jenis tes bahasa lainnya. Jika dibandingkan dengan penerapan multiple choice dalam sistem pendidikan di Indonesia sepertinya belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan Bapak Frederick ya?  

Melihat kebutuhan tujuan pendidikan Indonesia, pilihan ganda bukan hanya menjadi satu-satunya opsi menilai hasil belajar. Ilmu pasti seperti matematika, fisika, biologi, dan landasan dari ilmu terapan lainnya mungkin masih relevan apabila menggunakan pilihan ganda karena sifat jawabannya yang mutlak dan teruji. Sedangkan ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, sejarah, geografi dan sejenisnya dirasakan tidak tepat jika hanya mengandalkan pilihan ganda sebagai satu-satunya standar penilaian. Mengingat penalaran ilmu sosial mengikuti situasi rill yang terjadi dalam masyarakat.  

Korelasi metode pilihan ganda dengan karakter gen-z 

Banyak orangtua milenial dengan anak gen-z berpendapat bahwa anak-anaknya lebih pandai berargumen dan analitis terhadap situasi, sehingga sering terjadi perbedaan pendapat. Melihat karakter gen-z tersebut, maka penting bagi pendidikan untuk memfasilitasi cara berpikir dan penalaran agar lebih terarah sesuai dengan tujuan saat mereka terjun dalam masyarakat. Oleh karenanya, pilihan ganda perlu ditemani oleh alternatif penilaian lain. 

Formula Rancangan Tujuan Belajar    

Sebelum merancang program penilaian belajar, pendidik perlu mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan stimulasi dengan tetap berpedoman pada tujuan belajar. Teknik dasar yang masih sangat perlu digunakan oleh pendidik adalah formula 5W1H : 

  • Who : siapa yang menjadi target ?  
  • What : apa target yang ingin dicapai? 
  • Where : dimana pelaksanaannya ?
  • When : kapan target tercapai?
  • Why : mengapa target perlu dicapai?
  • How : bagaimana cara mencapai target?

Seberapa efektif pilihan ganda mengukur kemampuan murid berdasarkan level kognitifnya, afektif, dan psikomotor (taksonomi bloom). Apakah penerapan pilihan ganda sudah menjawab analisis kebutuhan berdasarkan 5W1H? Silahkan dijawab oleh masing-masing pendidik secara pribadi. 

Pada akhirnya, pendidik bebas menggunakan metode bervariasi. Namun, ia harus dapat mempertanggungjawabkan bagaimana cara pelaksanaan metode yang digunakan, sehingga tujuan akhir hasil belajar tetap terpenuhi. Disisi lain, terbatasnya sumber daya dan fasilitas memungkinkan pilihan ganda masih menjadi salah satu alternatif pilihan. Pada kasus spesial ini, catatan bagi tim penyusun soal agar dapat menemukan variasi soal dan jawaban pilihan ganda yang tetap bisa menstimulasi kemampuan literasi dan pemahaman murid. Sekian.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun