"Ngaur kamu. Kan kita masih kecil. Sudah mikir masa depan saja kamu", kata Tino tertawa menggoda saudara perempuannya.Â
"Kamu tahu kapsul waktu ga?", tanya Tina.Â
"Ga tau. Apa itu kapsul waktu?", timpal Tino.Â
Tina menjelaskan "jadi kita gambar diri kita yang sekarang dan imajinasi kita saat dewasa nanti. Â Terus simpan dalam kotak atau tabung kecil untuk kita lihat lagi saat dewasa nanti".Â
"Ngapain susah susah bikin kapsul waktu? Masih butuh waktu lama untuk menjadi dewasa Tina. Aku mau menikmati masa sekarang saja", balas Tino.Â
"Nah, lebih baik kamu menggambar tentang situasi sekarang saja Tino. Supaya nanti di masa depan ketika kamu buka kapsul waktu, kita bisa sama-sama mengenang masa-masa kita main bareng seperti sekarang", saran Tina.Â
Tino menyatakan kesetujuannya "hmmmm... boleh juga ide kamu Tina. Kalo gituh, ayo kita mulai menggambar".Â
Tina dan Tino menggambar banyak sekali. Tina menggambar dirinya menjadi penari internasiona. Sedangkan, Tino menggambar dirinya bermain-main diangkasa. Tino berkata "Aku ingin menjadi astronaut. Aku akan menjadi manusia pertama dari Indonesia yang pergi ke bulan".Â
Ibu dari dalam rumah, mendengar keseruan Tina dan Tino. Ibu kemudian menghampiri mereka dan mengamati apa yang sedang mereka gambar. Ibu kemudian berinsiatif untuk ikut bergabung membuat kapsul waktu.Â
"Wahh... menarik sekali ya gambar Tina dan Tino. Ibu jadi ingin ikut gambar. Bolehkah Ibu ikut gambar dengan kalian?", tanya Ibu.Â
"Boleh saja Bu. Tapi, Ibu bikin kapsul waktu Ibu sendiri ya. Tidak boleh gabung dengan Tina dan Tino. Nanti, kalau kita sudah dewasa baru kita buka kapsul waktunya sama-sama. Setuju?" kata Tina.Â