Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter dan Peningkatan Kecerdasan Emosional Anak Bangsa

9 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 27 September 2023   14:49 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Katerina Holmes: https://www.pexels.com/photo/cheerful-black-teacher-with-diverse-schoolkids-5905918/ 

Presiden dan Kemendikbud setuju bahwa pembangunan karakter sumber daya manusia dimulai sejak dini. Peran guru dan pendidik dinilai sangat penting untuk menumbuhkan karakteristik kepribadian teladan, berbudi luhur, dan berpedoman pada kebhinekaan Pancasila. Gagasan pendidikan karakter sendiri berlandaskan pada nilai ketuhanan, kebhinekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Kesamaan dari semua nilai tersebut adalah memperlakukan sesama manusia sama seperti kita ingin diperlakukan.  Lantas sudah sejauh mana pendidikan karakter Indonesia berdampak pada perkembangan karakter kepribadian anak?

Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/message-against-bullying-6936461/ 
Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/message-against-bullying-6936461/ 

Pendidikan karakter perlu diberikan kepada anak usia dini? 

Kita semua setuju bahwa pendidikan karakter penting diberikan bahkan terhadap anak usia praksekolah sekalipun. Karena antara usia 1-5 tahun, anak masih menjadi peniru yang ulung sehingga contoh dan ajaran baik yang diberikan akan lebih mudah mereka ingat dan tersimpan dalam memorinya. Saat sekolah dulu, pendidikan karakter yang didapatkan berupa teori tentang hal "baik dan buruk" atau "apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan" tanpa ada penalaran logis lebih dalam  seperti  bagaimana mengelola perasaan dan mengenali perasaan orang lain. 

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, banyak bermunculan berita viral perilaku kekerasan antar anak dan remaja yang mencengangkan seperti bullying. Fenomena yang sangat disayangkan saat anak muda usia belasan tahun yang menganggap bertengkar fisik dan menguggahnya ke sosmed adalah aksi keren dan terpuji. Hal ini menjadi bukti besarnya tantangan pendidikan dalam pembudidayaan karakter di era digital.

Apa tujuan pendidikan karakter? 

Pendidikan karakter yang sesungguhnya adalah meyakinkan anak siap terlibat beraksi dalam lingkungan sosial yang lebih luas tanpa ada pengawasan orangtua atau orang dewasa lain (integritas). Keterampilan lain yang perlu ditanamkan dalam pendidikan karakter adalah life skill dan social skill. Life skill adalah sekumpulan keterampilan yang dilatih supaya anak dapat bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Social skill adalah berbagai keterampilan yang menunjang interaksi dan relasi positif anak dengan lingkungan sosialnya. Kecerdasan emosional adalah salah satu keterampilan penting yang termasuk dalam keduanya. 

Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/message-against-bullying-6936461/ 
Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/message-against-bullying-6936461/ 

Bagaimana perkembangan pendidikan karakter di Indonesia?

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah suatu program khusus dari pemerintah yang berfokus pada pembangunan karakter anak. PPK bertujuan untuk memastikan layanan pendidikan merata bagi seluruh anak bangsa dimanapun berada. PPK diterapkan pada semua tingkat pendidikan formal (SD-SMA) dengan berbasis pada kurikulum yang telah ditetapkan pada tahun 2013. Sifatnya tematik dan teoritis. Dibandingkan semua mata pelajaran, pendidikan karakter adalah yang paling beda sudut pandangnya karena hasil pembelajaran tidak berfokus pada kuantitas angka yang diperoleh setiap akhir semester. Melainkan tampak pada perilaku dan kepribadian apa yang ditunjukkan selama berproses di dalam maupun luar sekolah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun