Padang Selatan, Sumatera Barat, Padang. Daerah ini berada dalam pinggiran sungai Batang Anai dan berada di lereng perbukitan. Kebanyakan masyarakat membangun rumah di lereng perbukitan. Pemandangan dari rumah masyarakat yang berada di lereng perbukitan terlihat pemandangan sungai batang arau dan kawasan kota tua. Terlihat di sungai batang harau banyak sekali kapal dan sampan-sampan nelayan serta beberapa sampah yang tergenang ditepiannya. Di kawasan seberang palinggam ini terdapat beberapa kuburan diantaranya kuburan cina dan kuburan masyarakat umum Kelurahan Seberang Palinggam.Â
Daerah yang dipilih kelompok untuk melaksanakan edukasi terkait bencana adalah kelurahan Seberang Palinggam. Seberang Palinggam merupakan salah satu kelurahan di kecamatanSeberang Palinggam merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Padang Selatan, Sumatera Barat, Padang. Daerah ini berada dalam pinggiran sungai Batang Anai dan berada di lereng perbukitan. Kebanyakan masyarakat membangun rumah di lereng perbukitan. Pemandangan dari rumah masyarakat yang berada di lereng perbukitan terlihat pemandangan sungai batang arau dan kawasan kota tua. Terlihat di sungai batang harau banyak sekali kapal dan sampan-sampan nelayan serta beberapa sampah yang tergenang ditepiannya. Di kawasan seberang palinggam ini terdapat beberapa kuburan diantaranya kuburan cina dan kuburan masyarakat umum.
Dari wawancara yang dilakukan kelompok, didapatkan masalah utama dari penduduk sekitar adalah kurangnya air bersih. Air bersih sangat dibutuhkan untuk membersihkan rumah saat banjir dan konsumsi warga. Kurangnya air bersih menyebabkan berbagai penyakit seperti diare dan sejenisnya. Selanjutnya, anak-anak panti di kelurahan palinggam kurang peka terhadap dampak buruk dari air kotor. Sehingga tidak jarang mereka bermain dengan air kotor saat banjir terjadi.
Banjir yang terjadi di seberang palinggam disebabkan oleh hujan lebat yang terus mengguyur beberapa hari ditambah saluran drainase yang tersumbat oleh sampah dan pohon yang menghalangi jalan air sehingga menyebabkan air meluap kedaratan. Â Biasanya juga sering terjadi, namun banjir yang terjadi pada hari itu cukup tinggi yang mana mencapai 1 meter. Maka dari itu mahasiswa memutuskan untuk memberikan edukasi mengenai banjir dan air kotor kepada anak panti asuhan. Dimana dalam edukasi dilengkapi dengan edukasi cuci tangan. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada anak-anak dan warga setempat mengenai bahaya banjir. Serta membangun kesiapsiagaan anak-anak terhadap bencana banjir. Dan meningkatkan implementasi materi yang telah diberikan dalam hidup mereka sehari-hari. Mahasiswa menerima feedback positif dari ibu panti mengenai program edukasi yang telah dilaksanakan.Â
 "Kedepannya sering-sering datang kesini lagi ya, anak-anaknya juga senang kalian datang. Terima kasih ya nak." Ujar Ibu Panti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H